Kami percaya bahwa hanya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua, inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam forum pertemuan tingkat tinggi (High Level Political Forum/HLPF) PBB menyampaikan optimisme dalam penanganan kemiskinan sekaligus pencegahan kelaparan dengan pemanfaatan data yang terpadu dan terbaharui secara berkala.
Baca juga: IRSA-Unpatti gelar konferensi internasional tekan kemiskinan
“Kami percaya bahwa hanya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua, inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan," ujar Mensos Risma
Ia juga menambahkan, data yang akurat akan membuat penyaluran program pengentasan kemiskinan dilakukan lebih efektif dan efisien.
Selain itu, kerja sama dengan elemen masyarakat juga menjadi kunci untuk mencapai optimisme tersebut. Ia menyebutkan program permakanan gratis bagi lansia dan penyandang disabilitas yang tinggal sendiri didukung oleh kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang memasak dan mengirimkannya.
Berkenaan dengan hal tersebut, Kementerian Sosial juga telah menyediakan dua bentuk program utama, yaitu 3 rusun sewa murah (hanya Rp10 ribu per bulan) dan renovasi atau pembangunan hampir 16.000 rumah baru dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Tim RB Nasional tinjau mekanisme penanganan kemiskinan di Surabaya
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Global Taskforce of Local and Regional Governments (GTF LRG) dan sekaligus UCLG Secretary General Emilia Saiz mengapresiasi kinerja pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Sosial Risma.
“Kita semua tetap mengingat beliau sebagai sosok yang berorientasi pada aksi nyata dalam memajukan warganya dan sangat tepat sebagai menteri yang menangani masalah sosial,” ujar Emilia Saiz.
Sebagai informasi, HLPF dilaksanakan oleh Global Taskforce of Local and Regional Governments (GTF LRG) yang dikoordinasikan bersama Departemen Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDESA), dan didukung oleh UCLG, UN Habitat dan UNDP.
Baca juga: Pemkab Cianjur catat angka kemiskinan ekstrem turun jadi 0,51 persen
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024