"Faktanya, kami sedang membicarakan rencana Orban, yang sekarang ada di meja semua perdana menteri UE. Penilaian realistis terhadap situasi, tujuan nyata, dan tenggat waktu adalah dasar pendekatan kami," kata Orban kepada surat kabar Magyar Nemzet pada Senin.
Peran Hongaria dalam proses perdamaian Ukraina seharusnya tidak dilebih-lebihkan atau diremehkan, kata Balazs Orban.
Ia menekankan bahwa perdana menteri Hongaria berhasil mengadakan pertemuan dalam waktu hanya dua pekan kepemimpinan negaranya di Uni Eropa (UE) yang sebelumnya ditunggu bertahun-tahun.
Budapest ingin mendedikasikan kepemimpinan UE untuk menciptakan kondisi bagi negosiasi perdamaian dan menyajikan "inisiatif politik" kepada Dewan UE.
Balazs Orban mengatakan perdana menteri telah merinci perjalanannya baru-baru ini ke Ukraina, Rusia, dan China kepada para pemimpin UE.
Ia juga bertemu dengan calon presiden AS Donald Trump di Florida pekan lalu.
"Perjalanan tersebut sangat penting karena saat ini negara ini adalah satu-satunya negara yang memiliki informasi segar dan spesifik tentang bagaimana pihak yang berperang dan mediator berpikir serta bagaimana memungkinkan untuk menavigasi berbagai kepentingan," kata Balazs Orban.
Ia menyarankan bahwa jika Eropa serius tentang perdamaian di Ukraina, mereka harus membuat rencana yang memiliki "setidaknya peluang minimal untuk diimplementasikan."
Politico melaporkan pada hari Kamis, mengutip dua diplomat UE, bahwa negara-negara UE sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan langkah-langkah hukuman terhadap Hongaria.
Hal itu dilakukan dengan anggapan bahwa pemimpin Hongaria tersebut sudah menyimpang dan bepergian ke Moskow untuk berbicara dengan Presiden Vladimir Putin tanpa persetujuan Dewan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Swedia kritik PM Hongaria karena bertemu Putin
Baca juga: Uni Eropa bahas kepresidenan Hongaria atas diplomasi pendulum Orban
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024