Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia dilanda cuaca panas sejak beberapa pekan terakhir dengan suhu udara berkisar 34 hingga 36 derajat celsius, sehingga sumber-sumber air di beberapa kawasan mengering serta memicu kebakaran lahan.
Cuaca panas dan kering itu diperkirakan berlanjut hingga pekan depan sehingga meningkatkan risiko kebakaran terbuka di lokasi kering.
Penduduk di berbagai wilayah mengalami gangguan pasok air sehingga perusahaan air setempat harus mengirimkan tangki-tangki air ke berbagai lokasi yang mengalami kekeringan.
Kekeringan memicu kebakaran di beberapa lahan terbuka dan hutan seperti di Kepala Batas (Pulau Pinang), lereng hutan Taman Melawati Ampang (Kuala Lumpur), hutan Gunung Tempurung (Perak), serta sebuah lokasi pembuangan sampah akhir di Perlis.
Wakil Ketua Pengarah Strategi dan Teknik Kantor Meteorologi Malaysia Rosaidi Che Abas mengatakan, cuaca panas di sebagian besar negeri di Semenanjung saat ini mengakibatkan kekeringan.
"Keadaan cuaca panas kering pada setiap Januari dan Februari merupakan situasi normal dan apa yang kita alami sekarang belum pada tahap kemarau," katanya seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Rabu.
Untuk mengatasi masalah penurunan permukaan air di beberapa sumber air utama di Lembah Klang, pemerintah melakukan pembenihan awan mulai minggu ini untuk memastikan hujan turun.
Wakil Menteri Tenaga, Teknologi Hijau dan Air, Datuk Seri Mahdzir Khalid mengatakan Lembaga Urus Air Selangor (LUAS) yang bertanggungjawab memastikan pasok air mentah mencukupi, akan segera menjalankan proses itu.
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014