Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Indonesia Woodball Association (IWbA) Aang Sunardji mengemukakan persebaran atlet-atlet woodball yang berprestasi saat ini mulai merata dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yang didominasi dari beberapa daerah saja di Indonesia.

"Atlet woodball yang berprestasi kini penyebarannya mulai merata dari sebelumnya didominasi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah," ujar Aang kepada awak media dalam acara Rapat Pimpinan Nasional IWbA 2024 di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, atlet-atlet berprestasi yang sebelumnya didominasi dari beberapa provinsi, kini sudah mulai bermunculan dari daerah lain seperti dari Jawa Timur yang berprestasi dalam kejuaraan di Banten.

Selain itu, atlet woodball dari Bali juga tampil mengejutkan dan berprestasi pada babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Solo, Jawa Tengah.

"Berarti kan ini (atlet berprestasi) sudah mulai rata hitungannya," ujarnya.

Aang berharap, pada PON 2024 Aceh-Sumatera Utara mendatang, para pengurus IWbA tingkat provinsi mempersiapkan banyak atlet agar semakin banyak bakat-bakat baru bermunculan dalam pesta olahraga nasional empat tahunan itu.

Baca juga: IWbA sebut PON 2024 jadi monemtum bangkitkan prestasi woodball
​​​​​​​
PON 2024, kata dia, merupakan ajang yang dinantikan semua insan woodball di tanah air karena menjadi momentum pertama kalinya woodball dipertandingkan dalam PON.

"Intinya saya lebih senang pusing kebanyakan atlet dari pada pusing karena enggak ada atlet," ujarnya.

Lebih lanjut, Aang menambahkan, upaya penjaringan atlet woodball di tanah air terus dijalankan melalui beberapa kompetisi lokal yang sudah berjalan di tingkat provinsi maupun melalui kualifikasi PON.

Dari ajang tersebut, Pengurus Besar IWbA mengantongi nama-nama atlet berbakat yang selanjutnya dipersiapkan melalui pelatihan nasional untuk mengikuti kejuaraan di tingkat internasional.

Baca juga: KONI minta IWbA populerkan woodball di Indonesia timur
Baca juga: Tim Indonesia raih emas di 3rd Beach Woodball World Cup Malaysia

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024