London (ANTARA News) - Arsenal mesti menunjukkan bahwa mereka telah belajar dari kekalahan kandang yang menyakitkan di musim lalu dari Bayern Munchen ketika kedua klub bertemu kembali pada laga leg pertama babak 16 Besar Liga Champions di London Kamis dini hari nanti.
Juara bertahan Bayern tampil dominan saat menang 3-1 di Emirates Stadium, dan meski Arsenal meraih kembali kebanggaannya dengan menang 2-0 di Munchen pada laga kedua, itu tidak cukup mencegah The Gunners tersisih dari kompetisi itu pada babak 16 Besar untuk tiga musim berturut-turut.
Mereka menghadapi tugas sulit menghindarkan tersisih empat kali berturut-turut, apalagi Bayern si raksasa tak menunjukkan sedikit pun meredup di bawah kepelatihan Pep Guardiola yang pernah membawa Barcelona menang dari Arsenal di babak ini pada musim 2010-11.
Kendati belakangan diterpa goyangan, kali ini Arsenal berposisi lebih tegas ketika mereka untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun menjadi calon serius juara Liga Premier, selain terbangkitkan semangatnya oleh kemenangan 2-1 atas Liverpool pada Piala FA, delapan hari setelah klub yang sama menghancurkan Arsenal 5-1.
Bek timnas Jerman Per Mertesacker mengakui bahwa dua laga sempurna perlu dijalani Arsenal untuk mencapai kemajuan, namun penting untuk tidak menunjukkan terlalu banyak hormat kepada Bayern.
"Kami harus pergi untuk dua laga sempurna melawan mereka," kata dia kepada wartawan. "Kami tahu kami kini bisa mengalahkan mereka, untuk itu mungkin secara mental kami berada dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kami terlalu banyak menghormati mereka pada leg pertama sehingga menjadi terlalu mudah untuk mereka. Mungkin kami telah mempelajari sesuatu dari pelajaran-pelajaran itu dan akan tampil lebih baik kali ini."
"Kini kami memiliki peluang lain dan sebuah kesempatan untuk mengalahkan sang juara. Kami ingin mencapai hal luar biasa musim ini, untuk itu kami harus mengalahkan yang terbaik. Itu bukan hanya Manchester City dan Chelsea, namun juga Bayern Munchen di Liga Champions."
Gelandang Mikel Arteta masih dilarang bermain karena diusir keluar lapangan pada laga fase grup melawan Napoli, sedangkan Jack Wilshere dan Bacary Sagna yang duduk di bangku cadangan saat laga melawan Liverpool, Kieran Gibbs dan Santi Cazorla yang menjadi pemain pengganti pada babak kedua, serta Tomas Rosicky yang sempat diistirahatkan, semuanya diperkirakan akan turun.
Bayern dominan
Dominasi Bayern di liga domestik tidak ada tanda-tanda meredup di mana Sabtu pekan lalu menang 4-0 dari Freiburg kendati mengistirahatkan Jerome Boateng, David Alaba, Thiago Alcantara dan Mario Goetze.
Kemenangan berturut-turut mereka di Bundesliga sudah 13 kali dan kemenangan memanjang menjadi 46. Kekalahan satu-satunya Bayern terjadi pada laga fase grup Liga Champions melawan tuan rumah Manchester City ketika Bayern sudah pasti lolos ke babak berikutnya.
Bayern akan turun tanpa pemain sayap asal Prancis Franck Ribery yang menderita cedera pinggul, sedangkan penggantinya Xherdan Shaqiri yang dua kali mencetak gawang ke Freiburg, juga absen karena cedera paha.
Kendati tampil sempurna saat menang musim lalu di London di mana gol-gol dini Toni Kroos dan Thomas Mueller membawa tim tamu unggul 2-0 hanya dalam kurun 21 menit, kapten Bayern Philipp Lahm tetap mengkhawatirkan Arsenal.
"Pertandingan itu adalah tanda kami harus wanti-wanti," kata Lahm. "Kamu sudah tampil baik di London, kami kira ketika itu tak akan terjadi apa-apa pada leg kedua. Tiba-tiba Anda kalah 0-2 dan masih ada beberapa menit untuk dimainkan. Itu menunjukkan bahwa segala sesuatu bisa sangat cepat berlangsung di Liga Champions. Itu akan terus tersimpan dalam benak kami."
Lahm mengatakan dia menganggap sangat serius Arsenal karena memiliki kontingen Jerman yang kuat yaitu Mertesacker, Mesut Ozil dan Lukas Podolski, selain pemain muda Serge Gnabry.
"Mereka bertempur untuk menjadi juara, itu bukanlah kebetulan. Saya yakin mereka telah maju sebagai tim. Mereka menjadi jauh lebih kuat dan skuad lebih seimbang," kata dia seperti dikutip Reuters.
"Dan mereka tetap memainkan cara yang selalu dimainkan Arsenal. Mereka ingin mengendalikan permainan, mereka suka umpan-umpan pendek, dan mereka punya individu-individu yang luar biasa."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014