Kami berharap bahwa kawasan Kali Pasir ini tidak lagi menjadi zona merah dan masyarakat dapat lebih waspada terhadap bahaya narkotikaJakarta (ANTARA) - Kepolisian mendirikan posko edukasi dan sosialisasi bahaya narkoba di kawasan Kali Pasir, Jakarta Pusat yang kerap dipakai sebagai lokasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Posko itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta sosialisasi terkait bahaya penggunaan dan penyalahgunaan narkotika. Kami berharap bahwa kawasan Kali Pasir ini tidak lagi menjadi zona merah dan masyarakat dapat lebih waspada terhadap bahaya narkotika," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di wilayah Kali Pasir, Jakarta Pusat, Senin.
Sebelumnya Polres Metro Jakarta Pusat bersama 350 personel gabungan TNI dan Polri melakukan operasi skala besar di Kali Pasir serta berhasil menangkap 26 pengedar dan pengguna narkoba.
Susatyo menyebut kondisi peredaran narkoba kawasan Kali Pasir sudah sangat mengkhawatirkan karena sudah menyasar anak-anak dan pelajar.
Lebih lanjut, Susatyo menyebut wilayah Kali Pasir pernah menjadi tempat rawan narkoba pada tahun 2012-2013.
"Tahun 2013 Kali Pasir ini juga pernah dikunjungi Bapak Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Beberapa WC umum ketika itu dihancurkan warga karena memang kerap dipakai sebagai tempat untuk menggunakan narkotika. Setelah itu sempat agak menurun. Namun sekarang ini meledak lagi," jelas Susatyo.
Apalagi, Polisi mengungkap modus operasi pengedar dalam mengedarkan narkoba di dalam popok bayi. Hal ini ditanyakan Susatyo kepada salah satu tersangka soal barang bukti popok bayi tersebut.
"Ini ada yang cukup menarik. Ada popok bayi buat apa ini? Kamu simpan di sini? Di bungkus dalam sini? Kemasan masuk popok bayi?" tanya Susatyo kepada tersangka.
"Iya pak," jawab tersangka.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Iver Son Manossoh bersama timnya berhasil menyita barang bukti berupa satu kilogram sabu dan menangkap seorang pelaku bernama RB.
"Ini bukti satu kilogram sabu ini menunjukkan potensi kerawanan peredaran di wilayah kita masih sangat tinggi. Tentu seperti yang disampaikan Pak Kapolres tadi bahwa upaya kita tidak cukup sampai menangkap ya tapi ada upaya tindak lanjut secara berkesinambungan dari program kami di sini," jelas Iver.
Selain itu, Iver juga menjelaskan posko selain untuk edukasi juga untuk sosialisasi, pembinaan penyuluhan bahaya narkoba, dan layanan rehabilitasi gratis bagi anak-anak dan pelajar.
"Kami juga membuka posko layanan rehabilitasi gratis untuk anak dan pelajar ya karena informasi media dan masyarakat bahwa penyalahgunaan narkoba di wilayah ini menyasar anak-anak dan pelajar," ujar Iver.
Selain itu, Iver menyebut layanan posko ini terus berkesinambungan. Lalu, pihaknya juga membagikan flyer nomor kontak layanan dan berkomitmen untuk selalu siap melayani rehabilitasi gratis terutama bagi anak-anak dan pelajar juga layanan terhadap masyarakat umum.
Dengan adanya posko ini, Polres Metro Jakarta Pusat berharap dapat mengurangi peredaran narkoba dan memberikan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat, terutama anak-anak dan pelajar demi menciptakan generasi emas dan lingkungan yang lebih aman dan sehat.
Baca juga: Polisi tangkap 42 pengedar dan pengguna narkoba saat operasiBaca juga: Polisi temukan mesin hitung uang saat penggerebekan di Muara Bahari
Baca juga: Ditemukan drone dan senjata saat razia narkoba di Kampung Muara Bahari
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024