Selama Januari–Juni 2024, ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan meningkat 0,40 persen dibanding Januari–Juni 2023 yang disumbang oleh meningkatnya ekspor tembagaJakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ekspor Juni 2024 mencapai 20,84 miliar dolar AS, disokong oleh industri pengolahan atau manufaktur yang menyumbang 16,06 miliar dolar AS terhadap total penjualan negara di periode Juni.
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin mengatakan apabila dirinci berdasarkan golongan penyumbang terbesar di ekspor nonmigas dan industri pengolahan, sektor tersebut antara lain yakni bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, kendaraan, nikel dan turunannya, mesin, logam mulia, alas kaki, serta produk olahan kimia.
Adapun secara kumulatif pada Januari-Juni 2024, ekspor sektor manufaktur menyentuh angka 91,65 miliar dolar AS dengan persentase peran terhadap penjualan di periode yang sama mencapai 73,27 persen.
"Selama Januari–Juni 2024, ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan meningkat 0,40 persen dibanding Januari–Juni 2023 yang disumbang oleh meningkatnya ekspor tembaga," kata dia.
Dirinya menjelaskan secara tahunan (year on year) penjualan produk Indonesia di pasar internasional naik 1,17 persen, namun turun 6,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month). Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 6,20 persen dari 20.9 miliar dolar AS menjadi 19.6 miliar dolar AS.
"Demikian juga ekspor migas turun 13,24 persen, yaitu dari 1,41 miliar dolar AS menjadi 1,2 miliar dolar AS," katanya.
Menurut dia, sektor lain yang memberikan kontribusi terhadap ekspor Indonesia di bulan Juni yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 394,2 juta dolar AS, serta sektor pertambangan dan lainnya yang berhasil menyumbang ekspor sebesar 3,16 miliar dolar AS.
Merujuk negara tujuan penjualan, China masih menjadi pangsa pasar terbesar RI dengan persentase penjualan sebesar 23,71 persen atau senilai 4,65 miliar dolar AS. Selanjutnya Amerika Serikat senilai 1,97 miliar dolar AS, serta India 1,84 miliar dolar AS.
Baca juga: PTPN I Regional 5 perdana ekspor 40,5 ton karet standar EUDR ke AS
Baca juga: LPEI dan ASEI perkuat ekosistem ekspor melalui asuransi kredit PKE UKM
Baca juga: Mendag melepas ekspor pinang Jambi ke Arab Saudi dan Bangladesh
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024