Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan kebun aren di Desa Badak Mekar, Kutai Kartanegara sebagai kebun penghasil benih aren genjah lokal atau biasa disebut aren genjah Kutim.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Ence Rafiddin Rizal di Samarinda, Minggu, menjelaskan penilaian dan penetapan dilaksanakan oleh UPTD Pengawasan Benih Perkebunan Provinsi Kaltim pada 17 Juni 2024 lalu.

"Penilaian dilakukan oleh tim yang terdiri dari unsur Pemulia Aren (BRIN), Ditjenbun, BBPPTP Medan, Pengawas Benih Tanaman Provinsi Kaltim dan Disbun Kabupaten Kukar," kata Rizal.

Rizal mengapresiasi kebun aren di Desa Badak Mekar yang telah mendapatkan penilaian sebagai sumber benih aren genjah Kutim.

"Hasil penilaian ini sangat mendukung pengembangan Aren serta penguatan sektor agribisnis untuk meningkatkan nilai tambah pada pendapatan pekebun, khususnya dalam usaha pembenihan Aren," kata Rizal.

Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk menekan tingginya peredaran dan penggunaan benih secara ilegal.

Baca juga: Pemkab Magelang adopsi 600 pohon aren milik masyarakat Desa Tirto

Sementara Kepala UPTD Pengawasan Benih Perkebunan (PBP), Eka Rini Elvianti, menjelaskan hasil pemeriksaan administrasi dan pengamatan lapangan menunjukkan bahwa kebun seluas 2 hektar ini terdapat 15 Pohon Induk Terpilih (PIT) yang layak.

Taksasi benih pada saat penetapan mencapai 1.853.360 butir, dengan usia tanaman sekitar 9 tahun sejak ditanam pada tahun 2015.

"Dengan hasil penilaian yang memuaskan, Kebun Sumber Benih Aren Genjah Kutim diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan benih berkualitas, mendukung pertumbuhan sektor perkebunan Aren di Kalimantan Timur," ujar Rini yang memimpin penilaian kelayakan kebun Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih Aren Genjah Kutim tersebut.

Diketahui Aren Genjah Kutim merupakan tanaman asli Kabupaten Kutai Timur, dengan penyebaran yang luas terdapat di Kecamatan Teluk Pandan.

Aren Genjah Kutim telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul dengan SK. No. 3879/Kpts/SR.120/9/2011 tanggal 14 September 2011.

Tanaman ini tahan terhadap hama dan penyakit, wilayah pengembangannya adalah pada lahan kering iklim basah, air tanah dangkal, dan curah hujan 1000-1500 mm per tahun dengan bulan kering < 6 bulan kering.

Aren Genjah Kutim memiliki manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi karena setiap mayang dapat menghasilkan nira hingga 12 liter per hari dengan lama penyadapan sampai 2 bulan/mayang.

Bagian yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah nira yang biasanya dibuat gula cetak atau gula semut.

Baca juga: Pelaku UMKM gula aren di Lebak tumbuhkan ekonomi pedesaan

***1***

Pewarta: Arumanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024