saya tidak mendengar sampai terjadinya pembatalan, artinya semua pemberangkatan berhasil dilakukan

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menilai maskapai penerbangan Garuda Indonesia sudah melakukan perbaikan terkait layanan angkutan haji tahun 2024.

"Kelihatannya (Garuda Indonesia) sudah ada perbaikan walaupun masih banyak terjadi keterlambatan (angkutan haji)," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asita Budijanto Ardiansjah dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

Budijanto memberikan penilaian positif terhadap upaya Garuda Indonesia dalam memperbaiki layanan angkutan haji. Meskipun masih terjadi keterlambatan dalam penerbangan haji namun dapat diatasi.

Dia meyakini maskapai tersebut telah melakukan perbaikan dalam aspek layanan meskipun beberapa penerbangan mengalami keterlambatan.

Meski begitu, tidak ada laporan mengenai pembatalan penerbangan, yang menunjukkan bahwa semua keberangkatan berhasil dilaksanakan.

"Layanan haji oleh Garuda Indonesia tahun ini yang saya dengar memang banyak dikomplain karena banyak terjadi keterlambatan. Akan tetapi, saya tidak mendengar sampe terjadinya pembatalan, artinya semua pemberangkatan berhasil dilakukan," ucapnya.

Baca juga: ASITA: Kemudahan visa dan penerbangan langsung tingkatkan pariwisata

Baca juga: Asita Bali catat transaksi BBTF 2024 berpotensi tembus Rp8 triliun

Asita melihat keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh keterbatasan armada yang dimiliki Garuda Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi jadwal penerbangan berikutnya karena pesawat pengganti tidak selalu tersedia secara tepat waktu.

Budijanto meyakini bahwa dari segi pelayanan, Garuda Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Namun, perhatian khusus perlu diberikan terhadap keterbatasan armada, yang menjadi faktor utama terjadinya keterlambatan.

"Keterlambatan tersebut bisa saja terjadi karena terbatasnya armada yang dimiliki oleh Garuda sehingga jika terjadi atau keterlambatan akan berakibat domino pada keberangkatan berikutnya sementara pesawat pengganti tidak tersedia," jelasnya.

Program angkutan haji yang dilakukan oleh Garuda Indonesia hanya terjadi setahun sekali, selama musim haji, sehingga penguatan armada harus dipertimbangkan dengan matang.

Namun dia mengakui, tantangan untuk memperkuat armada tidaklah mudah karena memerlukan investasi finansial yang besar.

"Tapi, tentu saja penguatan armada ini bukan hal yang mudah karena memerlukan pembiayaan yang sangat besar dan angkutan haji yang dilayani Garuda hanya setahun sekali pada saat musim haji," tutur Budijanto.

Asita berharap bahwa Garuda Indonesia terus memperkuat armada untuk mengurangi potensi keterlambatan di masa mendatang.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan bahwa pihaknya terus mengintensifkan berbagai langkah mitigasi dalam mengoptimalkan kelancaran penerbangan haji guna memastikan fokus keselamatan penerbangan dapat terus terjaga.

Dia tidak memungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter dari beberapa embarkasi di mana salah satunya karena adanya sejumlah penyesuaian jadwal penerbangan pada kloter keberangkatan.

“Kami pastikan manajemen beserta seluruh tim yang bertugas terus bekerja keras mengerahkan segala upaya untuk memperbaiki hal tersebut, termasuk dengan turut mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji melalui penggunaan pesawat yang saat ini dioperasikan untuk penerbangan reguler," kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Senin (27/5).

Baca juga: Pengamat nilai layanan penerbangan haji Garuda sudah baik

Baca juga: Garuda Indonesia raih peringkat IdBB dari Pefindo berkat bisnis stabil

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024