Jakarta (ANTARA) - Certified Financial Planner Rista Zwestika menyampaikan empat langkah utama yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa untuk membuat perencanaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab.

“Penting bagi generasi muda untuk memahami bahwa perencanaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesuksesan finansial di masa depan,” ujar Rista Zwestika dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dalam seminar keuangan yang digelar oleh PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) bekerja sama dengan Universitas Esa Unggul bertajuk "Generasi Bijak Finansial Bersama AdaKami", ia mengatakan bahwa langkah pertama adalah rutin mengecek cashflow untuk memantau arus keluar dan masuk uang.

Langkah lainnya, lanjutnya, adalah mengecek aset bersih untuk mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan, meningkatkan value diri untuk menambah pendapatan dan aset, serta membuat tujuan keuangan yang jelas dan strategi investasi yang tepat.

Baca juga: UI beri edukasi literasi keuangan bagi Generasi Z

Baca juga: Asosiasi tegaskan komitmen perkuat edukasi teknologi finansial


“Dengan mengikuti langkah-langkah ini, mahasiswa dapat mulai membangun pondasi keuangan yang kuat dan mengambil keputusan finansial yang lebih bijak,” ucap Rista.

Menurut dia keempat upaya tersebut perlu dilakukan karena generasi milenial dan Gen Z saat ini dihadapkan pada berbagai kondisi dan tantangan finansial.

Survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020 mengungkapkan sebanyak 64,3 persen mahasiswa masih memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah.

Kondisi tersebut diperparah dengan temuan riset Katadata Insight Center 2023 bahwa 54 persen mahasiswa tidak memiliki anggaran keuangan. Sementara itu, riset Mandiri Institute 2021 menyebutkan bahwa 60,7 persen mahasiswa mengalami kesulitan keuangan.

Tidak hanya tingkat literasi dan kesulitan finansial, gaya hidup konsumtif juga menjadi tantangan di kalangan mahasiswa. Survei Katadata Insight Center tahun 2023 menunjukkan bahwa 63 persen mahasiswa menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.

Data tersebut diperkuat oleh Riset LPEM FEB UI 2023 yang mengungkapkan bahwa 38,6 persen mahasiswa terjebak dalam gaya hidup "instant gratification" atau lebih memilih untuk memenuhi keinginan jangka pendek.

Berdasarkan berbagai riset dan survei tersebut, Rista pun menilai bahwa kondisi tersebut menandakan bahwa banyak mahasiswa yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam mengelola keuangan pribadi mereka.

“Akibatnya, mereka sering kali menghadapi kesulitan dalam mengatur pengeluaran di masa kini dan mempersiapkan kebutuhan keuangan di masa mendatang,” katanya.

Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menuturkan bahwa seminar keuangan tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bagaimana membuat anggaran, mengelola pengeluaran, serta memanfaatkan fasilitas keuangan yang ada secara sehat dan bertanggung jawab.

“Dengan demikian, mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak dan menghindari jebakan gaya hidup konsumtif yang berpotensi merugikan,” imbuhnya.

Baca juga: OJK-Unand edukasi mahasiswa terkait literasi keuangan digital

Baca juga: OJK: Perlu ada peningkatan literasi dan edukasi keuangan di masyarakat

Baca juga: Kemenkeu ajak kaum muda perkuat literasi keuangan sebelum berinvestasi

 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024