Dalam diskusi bertema "Pengawasan Obat dan Makanan untuk Membangun Ekosistem Digital di Provinsi DKI Jakarta", Sofiyani menyebutkan, pihaknya telah meluncurkan JakKonek yang menjadi strategi BBPOM dalam pengawasan obat dan makanan untuk membangun ekosistem digital di Provinsi DKI Jakarta.
JakKonek ini menjadi literasi digital yang tentunya sesuai informasi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya para pelaku usaha dalam mendapatkan edukasi dan informasi terkait produk yang dijual.
Baca juga: BPOM RI tingkatkan literasi pengawasan obat dan makanan ke masyarakat
Baca juga: DKI berikan pelatihan teknik digitalisasi kepada pelaku UMKM
Inovasi ini juga untuk memberikan motivasi dan kemudahan bagi para pelaku usaha dalam mengakses ke BBPOM.
"Jadi sebelumnya harus bertemu ke mal pelayanan publik di Kuningan atau hadir ke Cilangkap, tapi nanti kalau sudah terkoneksi dengan JakKonek ada menu forum diskusi 'online', bisa mudah interaktif membahas satu masalah atau apapun yang menjadi kendala dalam pelaku usaha," kata Sofiyani.
Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Juremi mengatakan, para pelaku UMKM di Jakarta disebut Jakpreneur yang dibina Dinas PPKUKM DKI Jakarta.
"Jadi ada Jakpreneur. Ini merupakan hal yang kita buat sebagai platform digital karena pengembangan UMKM ada tujuh langkah, pasti akan sukses mulai dari pendaftaran sampai modal yang kita jangkau dalam Jakpreneur," ujar Juremi.
Sehingga, kata dia, para pelaku usaha yang tergabung dalam Jakpreneur mempelajari terkait keamanan produknya. Lalu, ketika ada bazar, pelaku UMKM dapat menggunakan QRIS sebagai transaksi pembayaran.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024