Semuanya sudah ditahan dan terus menjalani pemeriksaan penyidik di masing-masing polres,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Riau masih memproses 12 orang terduga pelaku pembakar lahan yang menyebabkan sebagian besar wilayah kabupaten/kota termasuk Pekanbaru menjadi tercemar kabut asap.
"Semuanya sudah ditahan dan terus menjalani pemeriksaan penyidik di masing-masing polres," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Guntru Aryo Tejo kepada Antara di Pekanbaru, Selasa siang.
Guntur mengatakan, bahwa enam tersangka diamankan pada awal pekan lalu, dimana empat diantaranya yakni SW (15) YS (50), P (20), dan NS (25) adalah pelaku pembakar lahan yang ditangani oleh Polres Bengkalis.
Sementara dua lainnya, demikian Guntur, adalah MS alias OT (24), ditangani oleh Polres Indragiri Hilir dan YS (41) Polresta Pekanbaru.
Untuk YS sebelumnya menurut informasi kepolisian sempat dicurigai mengalami gangguan jiwa.
Kemudian tiga pelaku pembakar lahan lainnya ditangkap oleh Polres Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hilir dan masih tahap pengembangan.
Seorang diantaranya yakni SH (31), lokasi kebakaran berada di Kecamatan Teluk Piyai Pesisir, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir.
Luas lahan yang dibakar oleh pelaku SH, menurut kepolisian diperkirakan mencapai empat hektare.
Kemudian ada juga tersangka atas nama AT (31), yang diamankan di Jalan Raya Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir dengan luas lahan yang dibakar diperkirakan mencapai lima hektare.
"Kedua tersangka itu diamankan oleh Polres Rokan Hilir dan sampai saat ini masih terus menjalani pemeriksaan intensif," katanya.
AKBP Guntur mengatakan, sementara itu Polres Indragiri Hilir berhasil menangkap pelaku atas nama AF alias PD (34) dengan lokasi kejadian di Desa Harapan Tani, Kecamatan Kampas.
Luas lahan yang dibakar oleh pelaku AF, kata dia, ada sebanyak dua hektare.
Sementara itu tiga terduga pelaku lainnya diduga membakar lahan Cagar Biosfir Giam Siak Kecil Bukitbatu (CG-GSK-BB), Kabupaten Bengkalis.
"Masih dalam proses. Tiga pelaku itu diduga sebagai perambah yang hendak membuka lahan perkebunan di areal terlarang," kata Guntur.
CG-GSK-BB merupakan salah satu dari tujuh cagar biosfer yang ada di Indonesia dan terletak di dua wilayah pemerintahan yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak di Provinsi Riau.
CG-GSK-BB Riau ditetapkan dalam sidang "21st Session of the International Coordinating Council of the Man and the Biosphere Proggramme UNESCO" di Jeju, Korea Selatan, 26 Mei 2009.
(KR-FZR/N005)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014