Jakarta (ANTARA) - CapCut, aplikasi pengeditan video milik ByteDance akan menghentikan penyediaan penyimpanan cloud gratis untuk menyimpan aset kreatif mulai 5 Agustus.
Dalam beberapa hari terakhir, pengguna telah menerima pemberitahuan tentang perubahan ketentuan layanan gratis CapCut.
Sebelumnya, perusahaan memberikan 1 GB penyimpanan cloud gratis, dan ini akan dihentikan. Mulai sekarang, pengguna harus membayar untuk penyimpanan cloud di CapCut.
CapCut menawarkan paket seharga 2,49 dolar AS (Rp35 ribu) per bulan untuk penyimpanan 100GB dan paket seharga 7,49 dolar AS (Rp120 ribu) per bulan untuk penyimpanan 1.000GB.
Baca juga: ByteDance diklaim tak inginkan divestasi untuk TikTok di AS
Baca juga: AS minta ByteDance jual sahamnya di TikTok
Artinya, para kreator perlu membeli ruang ekstra atau berbagi file mereka melalui penyedia layanan cloud lainnya. Aplikasi ini juga sebelumnya menawarkan hingga lima kolaborator pada satu akun dengan layanan gratis, yang sekarang batas ini dikurangi menjadi dua orang.
"Mulai 5 Agustus, pengguna akan dapat menambahkan satu kolaborator ke akun CapCut mereka secara gratis. Jika pengguna ingin berkolaborasi dengan lebih banyak orang, CapCut menawarkan paket Team Tier, yang memungkinkan pengguna CapCut berkolaborasi dengan lebih banyak akun pengguna untuk menggunakan ruang cloud yang sama," kata juru bicara perusahaan kepada TechCrunch dalam sebuah pernyataan.
Awal tahun ini, YouTube meluncurkan aplikasi Create, pesaing CapCut, di 13 pasar tambahan termasuk Brasil, Spanyol, Kanada, Australia, dan Hong Kong. Demikian disiarkan TechCrunch, Jumat (12/7) waktu setempat.
Baca juga: Perusahaan induk TikTok berhentikan ratusan karyawan di China
Baca juga: Saingi Spotify, ByteDance rencanakan ekspansi layanan streaming musik
Baca juga: Perusahaan induk TikTok akan buat banyak investasi masuki bisnis VR
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024