Mexico City (ANTARA News) - Presiden Meksiko pada Rabu menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Amerika Serikat dan Kanada, sementara pemimpin negara-negara Amerika Utara mengalihkan perhatian mereka ke Asia untuk menghidupkan kembali kelompok perdagangan mereka yang telah berumur 20 tahun.
Presiden Enrique Pena Nieto akan menyambut Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper di istana pemerintah yang penuh hiasan, Mexico State, di kota Toluca, tempat ia berasal.
Sementara kekerasan terkait obat-obatan terlarangan di Meksiko telah mencuri perhatian pada pertemuan-pertemuan tingkat tinggi sebelumnya, Pena Nieto tampaknya akan berupaya mengalihkan perhatian masalah ekonomi serta Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yang pada Januari berulang tahun ke-20.
Konferensi tingkat tinggi, yang pernah disebut dengan pertemuan "Three Amigos" (Tiga Kawan) itu, dilangsungkan di tengah adanya sejumlah gesekan.
Meksiko sedang merasa kesal karena Kanada menolak mengakhiri peraturan-peraturan soal visa yang menyulitkan para warga Meksiko untuk melakukan kunjungan.
Pena Nieto akan memiliki peluang untuk membahas masalah itu pada hari Selasa karena Harper sudah akan berada di Meksiko untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi.
Sementara itu, pemerintah Kanada sedang menekan Amerika Serikat untuk mengambil keputusan soal proyek kontroversial saluran pipa Keystone XL.
Proyek itu akan membawa minyak dair Kanada ke Texas, yang mengundang keberatan dari para pencinta lingkungan.
Namun, perundingan itu akan memusatkan pembahasan pada bagaimana meningkatkan kelompok perdagangan yang merupakan sekitar sepertiga dari produk domestik bruto dunia.
Kendati NAFTA telah mengarah pada perdagangan besar-besaran di antara negara-negara tetangga, para pejabat mengakui masih adanya jurang.
Mereka juga mengakui bahwa potensi masa depan kelompok itu berada pada kemampuan untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Asia, yang dikenal dengan Trans-Pacific Partnership (TPP).
"Tidak ada keinginan dari ketiga negara untuk membuka kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara," kata Wakil Menteri Luar Negeri Meksiko Sergio Alcocer.
"Perundingan akan berlangsung melalui TPP untuk meliputi butir-butir tersebut yang tidak termasuk di dalam perjanjian 20 tahun lalu," tambahnya.
Para pejabat AS mengatakan TPP bisa mendorong mitra-mitra Amerika Utara untuk mencapai kesepakatan tentang standar-standar menyangkut ketenagakerjaan serta lingkungan yang tidak dimiliki NAFTA.
Pejabat AS mengatakan pemerintah Amerika Serikat berharap dapat menyelesaikan kesepakatan TPP tahun ini setelah sebelumnya pada tahun 2013 mengalami kegagalan mencapai persetujuan.
Proyek TPP melibatkan negara-negara NAFTA beserta Australia, Brunei, Chile, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam, yang mencakup 40 persen perekonomian global.
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014