Status siaga diperpanjang karena pertimbangan asap masih ada...
Pekanbaru (ANTARA News) - Pemprov Riau memperpanjang Status Siaga Bencana Asap dan Kebakaran Lahan di daerah tersebut karena kondisi kebakaran lahan masih terjadi yang menimbulkan polusi asap dan belasan ribu warga terserang penyakit.
"Status siaga diperpanjang karena pertimbangan asap masih ada dan kondisi kemarau masih panjang berpotensi masih terjadi kebakaran," kata Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan Pemprov Riau menetapkan Status Siaga Bencana Asap dan Kebakaran Lahan sejak akhir Januari lalu dan terus dievaluasi setiap dua pekan. Upaya pemadaman kini masih terus dilakukan oleh pemerintah daerah di masing-masing kabupaten/kota.
Data pencitraan titik panas (hotspot) lewat satelit NOAA 18 memang cenderung menurun bahkan menunjukan nihil hotspot pada 17 Januari, namun ia mengatakan kebakaran masih terjadi di sejumlah daerah. Sedangkan, indikasi kebakaran lahan melalui satelit Terra & Aqua yang kini menjadi acuan menunjukan peningkatan titik panas dari 81 titik pada 17 Januari, kini menjadi 126 titik yang tersebar di delapan daerah.
Titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis sebanyak 46 titik, Rokan Hilir (31), Kota Dumai (19), Kabupaten Siak (11), Kepulauan Meranti (11), Indragiri Hilir (6), Pelalawan (1), dan Rokan Hulu (1).
Sedangkan, luas area kebakaran berdasarkan data gabungan dari BPBD Riau dan Polda Riau sedikitnya mencapai 5.857,45 hektare.
"Kita sudah menyiapkan dana darurat untuk pemadaman kebakaran lahan sekitar Rp10 miliar," katanya.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Slamet Riyadi, mengatakan prakiraan musim kemarau akan makin parah mulai pertengahan atau akhir bulan Mei nanti karena pengaruh El Nino rendah. Bahkan, pada saat itu diprakirakan arah angin bakal berhembus ke Utara sehingga apabila terjadi kebakaran asapnya berpotensi mencapai Singapura dan Malaysia seperti tahun 2013.
"Sekarang angin masih ke arah Selatan, namun nanti pada akhir Mei diprediksi bakal berhembus ke arah Utara," ujarnya.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014