Kalau anak-anak tidak mengungsi bisa tertimpa batu, bisa sakit
Malang (ANTARA News) - Ibu Ani Yudhoyono menjelaskan kondisi Gunung Kelud dan mengajak anak-anak pengungsi untuk bersabar tinggal di pengungsian hingga situasi aman dan mengisi waktu dengan membaca serta bermain.
"Anak-anak mengerti kenapa anak-anak di sini bukan di rumahnya sendiri?" tanya Ibu Ani kepada anak-anak pengungsi Gunung Kelud di Pos Pelayanan Pengungsi Pujon, Kabupaten Malang, Selasa siang.
Seorang anak bernama Rafi yang berusia sekitar lima tahun dengan malu-malu menjawab pertanyaan Ibu Negara itu, "karena gunung meletus".
Ibu Ani yang mengenakan blouse berwarna biru gelap kemudian menjelaskan pada sekitar 30 anak yang sedang bermain sambil belajar di bawah bimbingan tutor Mobil Pintar dari Korem 083 bahwa Gunung Kelud tengah meletus maka anak-anak harus mengungsi agar selamat.
Ketika Ibu Ani menanyakan materi apa saja yang dikeluarkan oleh Gunung Kelud, anak-anak itu tak lagi malu-malu dan beramai-ramai menjawab abu, debu, api, pasir dan batu.
"Kalau anak-anak tidak mengungsi bisa tertimpa batu, bisa sakit. Oleh karena itu anak-anak sabar dulu di sini mungkin juga belum bisa sekolah dulu. Membaca dulu disini," katanya.
Ibu Ani juga menasehati anak-anak yang rata-rata berusia di bawah tujuh tahun itu untuk selalu memakai masker supaya abu yang halus tidak masuk ke pernafasan dan menyebabkan sakit.
Pada kesempatan itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mendampingi Ibu Ani berdialog dengan anak-anak itu bertanya tentang cita-cita mereka.
Jawaban dan alasan beragam disampaikan oleh beberapa anak-anak tersebut.
Seorang anak mengaku ingin menjadi dokter supaya dapat menjaga kesehatan ibunya sementara itu seorang anak yang lain ingin menjadi tentara karena ingin menolong orang, setelah menyaksikan para tentara menyelamatkan warga di kampungnya dari erupsi Gunung Kelud.
"Oleh karena itu mari kita ucapkan terima kasih pada dokter dan tentara," kata Ibu Negara.
Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono menempuh perjalanan darat selama 11 jam untuk mencapai Madiun sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Kediri, Blitar, Malang dan Batu untuk menemui para pengungsi dan melihat dampak letusan Gunung Kelud.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014