Angka kemiskinan kita sangat tinggi, padahal negara ini kaya tapi kekayaan ini tidak termanfaatkan untuk rakyat karena banyak korupsi dan salah urus.

Majalengka (ANTARA News) - Kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di Majalengka, Jawa Barat, mendukung mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, untuk maju sebagai capres dalam Pilpres 2014.

"Bapak harus mencalonkan sebagai RI 1, kalau mau melakukan perubahan harus menjadi kepala negara. Kalau jadi wapres tidak bisa melakukan apa-apa," kata Ketua PP Lembaga Pendidikan Ma'arif, Arifin Junaidi, di Majalengka, Selasa.

Ratusan warga NU Majalengka yang mengikuti acara Dialog Kebangsaan dalam Rangka Meniti Persatuan Bangsa di lapangan Leuwimunding, Majalengka, serentak memberikan tepuk tangan atas pernyataan tersebut.

Menurut dia, Mahfud merupakan sosok yang peduli terhadap perkembangan dunia pendidikan, terlebih terhadap masa depan pesantren. Pihaknya pun meyakini Indonesia akan memiliki presiden yang berasal dari kalangan NU lagi setelah mendiang mantan presiden Abdurrahman Wahid.

Sementara Mahfud MD menyambut baik adanya dukungan terhadap dirinya tersebut. Saat ini pihaknya menyatakan akan mencalonkan diri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Mahfud menyoroti terkait masalah kemiskinan Indonesia yang diakibatkan oleh pemerintahan yang salah urus dan perilaku korupsi yang sudah membudaya.

"Angka kemiskinan kita sangat tinggi, padahal negara ini kaya tapi kekayaan ini tidak termanfaatkan untuk rakyat karena banyak korupsi dan salah urus," katanya.

Pihaknya mencatat, menurut parameter Badan Pusat Statistik (BPS), seorang warga dikatakan miskin jika memiliki penghasilan dibawah Rp250 ribu per bulan sehingga dari data yang ada jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 29,5 juta orang.

Sementara berdasarkan parameter kemiskinan dari Bank Dunia, warga dikatakan miskin jika penghasilannya dibawah 2 dolar AS per hari, berarti jumlah warga miskin di Indonesia menurut Bank Dunia mencapai 108 juta orang.

(A064)

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014