Bahan baku rare earth itu sekarang menjadi barang yang sangat penting di dunia, untuk bahan pembuatan layar TV, laptop, handphone dan komponen elektronik lainnya
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PT Timah (Persero) segera membangun pabrik pengolahan logam tanah jarang (rare earth) dari bekas tambang timah perusahaan itu.
"Logam tanah jarang (LTJ) itu nilainya sangat tinggi. Dunia memburunya untuk keperluan bahan baku barang-barang elektronik. Sekarang PT Timah harus mengolahnya sendiri karena memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia," kata Dahlan, kepada Antara melalui layanan pesan singkat di Jakarta, Selasa.
Menurut Dahlan, selama puluhan tahun PT Timah membiarkan sisa pengolahan timah dibeli pihak lain untuk diekspor.
"PT Timah hanya timahnya dan membuang selebihnya. Padahal sisa pengolahan timah (waste) itu bisa diolah lagi untuk diambil unsur tanah jarangnya," tegas Dahlan.
Untuk itu, Dahlan mengatakan akan segera ke Bangka memastikan agar proyek percontohan pengolahan tanah jarang terealisasi, Jumat (21/2).
"Saya akan minta waktu satu tahun kepada direksi Timah untuk ini mewujudkannya," tegas Dahlan.
Ia menilai kinerja keuangan PT Timah pada 2013 terus meningkat, sehingga sangat mampu dari sisi keuangan maupun teknologi untuk membangun pengolahan LTJ.
Menurutnya, empat unsur LTJ yang akan dikembangkan karena memiliki nilai tinggi yaitu unsur Lantanum (La), Cerium (Ce), Praseodimium (Pr), Neodimium (Nd).
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014