"Barang dalam peti kemas itu utamanya diekspor ke China, Amerika Serikat dan beberapa negara di Asia Tenggara" ujar Corporate Secretary BNCT Rizki Afandi Nasution di Medan, Sabtu.
Rizki menyatakan rata-rata komoditi yang diekspor tersebut berupa minyak sawit, produk turunan, karet dan kargo umum lainnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, jumlah per semester terus diupayakan untuk mencapai target tahun ini dengan proyeksi mencapai 635.000 TEUs. Sementara untuk tahun sebelumnya masih dioperasikan oleh Pelindo.
"Kami terus mengoptimalkan alat-alat yang telah ada dan melakukan perawatan besar serta rutin dilakukan agar menjaga kualitas mesin tersebut," tutur Rizki.
Baca juga: Pelindo bersama konsorsium INA-DP World kerja sama kembangkan BNCT
Ia menambahkan dalam pelayanan juga turus ditingkatkan seperti, pelayan berbasis daring ke pengguna jasa juga menjadi perhatian untuk lebih mengoptimalkan pengalaman pengguna jasa.
'Kami juga rutin melakukan interaksi ke pengguna jasa untuk mendapat masukan dan evaluasi agar BNCT lebih baik ke depannya," kata Rizki.
Ke depan untuk mempercepat itu juga, menurut Rizki BNCT telah melakukan pendalaman draf dermaga yang saat ini di terminal A dan B sudah mencapai 10 meter.
"BNCT saat ini sedang merevitalisasi lahan di terminal A sehingga lapangan akan menjadi lebih baik dan efisien," tuturnya.
Adapun BNCT merupakan perusahaan operator peti kemas yang merupakan perusahaan patungan antara PT Prima Terminal Petikemas anak usaha perusahan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan PT INA DPWorld Investment. Berdiri pada 1 September 2023 dan serah terima operasi secara sah telah dilakukan pada tanggal 12 Januari 2024.
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024