Barcelona (ANTARA) - Pemerintah di seluruh dunia harus beradaptasi dengan tantangan demografis saat masyarakat yang menua dan tingkat kesuburan yang menurun menjadi isu global yang kian mendesak, sebagaimana dikatakan seorang pakar dari Spanyol pada Hari Populasi Sedunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (11/7).

Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua, Albert Esteve, Direktur Center for Demographic Studies (CED) di Autonomous University of Barcelona (UAB), menyoroti sifat yang saling berhubungan dari populasi yang menua dan tingkat kesuburan yang menurun, seraya menekankan perlunya mengatasi perubahan demografis yang lambat namun signifikan tersebut.

Dia menekankan bahwa perubahan demografis merupakan satu dari 10 tantangan terbesar umat manusia, selain perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan kemiskinan.

Esteve mengungkapkan tingkat kesuburan global sebagai faktor penentu tren populasi. Menurut data PBB, tingkat kesuburan mengalami penurunan menjadi sekitar 2,4 anak per wanita, turun dari sekitar lima anak pada pertengahan 1960-an. "Semakin jauh tingkat kesuburan turun di bawah angka dua, semakin cepat pula populasi menurun," tambahnya.

Satu keluarga berfoto selfie di dalam aula utama Deputy Chamber saat acara terbuka memperingati Hari Anak Internasional di Gedung Parlemen Rumania di Bucharest, Rumania, pada 1 Juni 2024. (Xinhua/Cristian Cristel)

Bahkan di negara-negara berpenduduk padat seperti China dan India, Esteve mencatat adanya penurunan tingkat kelahiran, seraya memperingatkan bahwa populasi global dapat mulai menurun ketika Afrika sub-Sahara mengalami penurunan serupa.

Spanyol menghadapi tantangan demografis yang berbeda serta diperburuk oleh harapan hidup yang tinggi, tingkat kesuburan yang rendah, imigrasi yang signifikan, dan ekonomi yang lebih lemah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya, kata Esteve.

"Perbedaan antara Spanyol dan Swedia, misalnya, bukanlah karena orang Spanyol menginginkan lebih sedikit anak atau mereka tidak menginginkan anak sebelum berusia 30 tahun. Sebaliknya, ketika orang Swedia mulai memiliki anak, banyak dari mereka yang sudah memiliki kelimpahan materi, seperti rumah atau pekerjaan yang aman," jelasnya.

Meskipun pemerintah tidak dapat membalikkan tren demografis, profesor itu menyarankan sejumlah strategi seperti memberikan insentif untuk tingkat kelahiran yang lebih tinggi di kalangan pasangan muda dan meningkatkan dukungan sosial bagi populasi lansia.

Dua orang perawat merawat bayi yang baru lahir di sebuah rumah sakit di Yongzhou, Provinsi Hunan, China, pada 12 Mei 2022. (Xinhua/Jiang Keqing)

Lebih lanjut Esteve menganjurkan untuk menyesuaikan usia pensiun guna mengakomodasi harapan hidup yang lebih panjang.

Esteve menambahkan bahwa imigrasi memainkan peranan penting dalam mengatasi penurunan tingkat kesuburan dan menjaga produktivitas. Berkaca pada evolusi demografis Spanyol selama 25 tahun terakhir, dia mencatat adanya peningkatan yang signifikan pada populasi kelahiran asing, yang saat ini mencakup sekitar 20 persen dari total populasi.

"Integrasi para imigran akan membentuk masyarakat kita secara mendalam dalam beberapa dasawarsa mendatang," ujar Esteve, sembari menyoroti implikasi demografis dan sosiologis dari transformasi yang sedang berlangsung ini.

Hari Populasi Sedunia PBB, yang diperingati setiap tahun pada 11 Juli sejak 1989, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu populasi global, termasuk tingkat kesuburan, harapan hidup, kemiskinan, migrasi, dan urbanisasi.

Sejumlah warga lanjut usia sedang mengobrol di sebuah taman di Ankara, Turki, pada 28 Mei 2024. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024