Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono mengunjungi Pos Terpadu Penanggulangan Bencana Alam meletusnya Gunung Kelud yang ditangani TNI AL, BNPB dan Basarnas, di Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin.
Tim Penerangan Pasmar-1 yang berada di lokasi bencana di Kediri, Selasa pagi, melaporkan kepada Antara bahwa kunjungan Presiden itu didampingi beberapa menteri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Letjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Ediwan P, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung C.
Sesampai di Pos Terpadu Penanggulangan Bencana Alam, Presiden disambut oleh Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, dan Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo.
Selain itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI (Purn) Dr. Syamsul Maarif, Wakil Gubernur Jawa Timur, Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso.
Setelah itu, Presiden menerima paparan dari Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Dr. Syamsul Maarif tentang penanganan bencana alam Gunung Kelud dan paparan dari Kepala Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (BVMB) Surono tentang tanda-tanda/perkembangan sebelum/sesudah Gunung Kelud meletus dan penetapan status Gunung Kelud.
Selanjutnya, Presiden menemui para pengungsi korban meletusnya Gunung Kelud di tenda pengungsian yang berada di tenda Posko terpadu serta menjenguk para korban yang sedang dirawat di rumah sakit lapangan Korps Marinir.
Saat menjenguk para korban, Presiden menyampaikan agar bersabar dan berdoa bersama-sama untuk kesembuhan para pasien. Kehadiran Presiden di Posko Terpadu yang digelar TNI AL, Basarnas dan BNPB disambut dengan sangat antusias oleh para pengungsi dan warga di sekitar posko.
"Keberadaan Posko Terpadu di Desa Wates Kecamatan Wates Kabupaten Kediri ini bertujuan untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban meletusnya Gunung Kelud," kata Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam Kolonel Marinir Bambang Sutrisno.
Perwira yang sehari-hari menjabat sebagai Wadan Lantamal V Surabaya itu menjelaskan kegiatan di posko dilaksanakan oleh prajurit TNI AL yang berjumlah 252 orang dengan menggelar Rumah Sakit Lapangan dan juga pelayanan kesehatan di tiap-tiap pos pengungsian.
"Kami juga menggelar dapur lapangan yang mampu memasak 1.500 nasi bungkus setiap sekali masak, lalu membuat MCK di beberapa pos pengungsian, membantu membersihkan debu/pasir yang ada di rumah penduduk dan di jalan umum, serta menyalurkan bantuan logistik dan selimut untuk para korban meletusnya Gunung Kelud," katanya.
Dalam kunjungan yang ditempuh dengan perjalanan darat dengan kereta api dari Jakarta ke Madiun pada Minggu (16/2) sore itu, Presiden menemui para pengungsi di Kediri dan Blitar pada Senin (17/2), lalu menginap di Malang untuk akhirnya menemui para pengungsi di wilayah terdampak erupsi Kelud paling parah itu (18/2). (*)
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014