Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi, Meta, mengumumkan tidak lagi membatasi dan bahkan melonggarkan akses politikus AS Donald Trump untuk dapat berekspresi dan menyampaikan pendapatnya lewat Facebook dan Instagram.
Informasi ini disampaikan Meta melalui unggahan blog-nya yang diperbarui pada Jumat (12/7) pada pukul 01.00 siang Pacific Time atau Sabtu (13/7) pukul 03.00 dini hari WIB.
Laporan The Verge, Jumat (12/7) menyebutkan bahwa President Global Affairs Meta Nick Clegg dalam unggahan blog itu menyebutkan langkah tersebut diputuskan mengingat Donald Trump kembali lagi dicalonkan dalam Pemilihan Umum Presiden AS periode ini.
Baca juga: Biden tegaskan tetap ikuti pemilihan presiden AS lawan Trump
Baca juga: Biden berupaya bertahan di tengah desakan mundur dari Pilpres AS
Sebagai bentuk dukungan kebebasan berekspresi dalam kontestansi politik maka Meta memutuskan untuk melonggarkan akses Donald Trump di dua platform miliknya yakni Facebook dan Instagram setelah sebelumnya sosok itu ditangguhkan cukup lama.
Meski begitu Meta menegaskan bahwa semua tokoh politik akan mengikuti standar panduan komunitas yang sama di berbagai macam layanannya termasuk terkait dengan pengaturan ujaran kebencian.
"Semua kandidat Presiden AS tetap tunduk pada Standar Komunitas yang sama dengan semua pengguna Facebook dan Instagram, termasuk kebijakan yang dirancang untuk mencegah ujaran kebencian dan hasutan untuk melakukan kekerasan," ujar Nick dalam unggahan blog tersebut.
Perusahaan asal AS itu terkenal menangguhkan Trump di samping platform lain setelah 6 Januari 2021 akibat unggahannya yang sempat menyebabkan kericuhan di Capitol Hill.
Pada awal 2023, ia diizinkan kembali di Facebook dan Instagram tetapi masih ditempatkan di kotak penalti.
Meta mengatakan pada saat itu bahwa konten yang melanggar lebih lanjut dapat membuat akunnya ditangguhkan lagi hingga dua tahun.
Sejak 30 Juni, Trump telah mulai kembali mengunggah konten secara teratur di Facebook lagi, berbagi video demonstrasi dan serangannya terhadap Presiden Joe Biden.
Dia memiliki 34 juta pengikut di Facebook versus 11 juta Biden. Di Instagram, ia memiliki hampir 25 juta versus Biden 17,1 juta.
Baca juga: Joe Biden merasa paling memenuhi syarat untuk maju sebagai presiden AS
Baca juga: Media: Trump akan hapus kebijakan "anti rasisme" Biden jika terpilih
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024