Istanbul (ANTARA) - Jepang pada Jumat memecat dan menskors sejumlah pejabat pasukan pertahanan karena berbagai masalah termasuk kesalahan penanganan informasi sensitif, lapor Kyodo.
Kementerian Pertahanan mengatakan telah mendisiplinkan sebanyak 218 anggota Pasukan Bela Diri dan birokrat senior akibat kesalahan penanganan informasi rahasia serta makan dan minum di kantin pangkalan militer tanpa membayar.
Para individu yang menghadapi tindakan disipliner juga dituduh menyalahgunakan kekuasaan.
Sebanyak 11 orang dipecat, dua orang diturunkan jabatannya, 83 diskors, 14 orang dipotong gajinya, dan tujuh lainnya mendapatkan surat peringatan. Sisanya baik ditegur maupun diberi peringatan.
Dengan meningkatnya jumlah skandal di SDF dan kementerian membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.
Praktik penipuan yang diyakini melibatkan puluhan anggota Pasukan Bela Diri Maritim, diduga sudah biasa terjadi dan mungkin berlangsung sejak 2017 hingga 2022.
Mengenai penyalahgunaan kekuasaan, tiga pejabat tinggi kementerian setingkat direktur ke atas dituduh berulang kali melontarkan kata-kata intimidasi kepada bawahannya sehingga menimbulkan tekanan psikologis.
Perilaku tersebut terungkap selama atau setelah penyelidikan khusus kementerian terhadap berbagai bentuk pelecehan di semua unit SDF dari September 2022 hingga Agustus 2023, menyusul kasus pelecehan seksual tingkat tinggi yang melibatkan mantan anggota perempuan Pasukan Bela Diri Darat Rina Gonoi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Satu tewas, tujuh hilang dalam kecelakaan dua heli militer Jepang
Baca juga: Militer Jepang dorong pemerintahan baru tambah anggaran pertahanan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024