Moskow (ANTARA) - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sesuai kesepakatan pada KTT di Washington, tidak akan mengizinkan Kiev melancarkan serangan balasan setidaknya hingga akhir tahun ini, lapor The New York Times pada Jumat, dengan mengutip para pejabat NATO.
Setelah pertemuan puncak aliansi tersebut pada Kamis (11/7), NATO menerbitkan Deklarasi KTT Washington yang menguraikan paket dukungan senilai 40 miliar dolar AS (sekitar Rp643,93 triliun) untuk Ukraina pada 2025.
Komitmen lebih lanjut akan dibahas pada pertemuan puncak blok tersebut yang bakal diselenggarakan di Belanda pada tahun depan.
Para pejabat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa hingga tahun depan, Kiev tidak akan siap melancarkan serangan balasan atau menduduki wilayah yang luas.
Mereka juga mengatakan bahwa berbagai persenjataan yang diberikan ke Kiev oleh Barat, diperkirakan akan memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan agar dapat dikirim ke zona tempur, sementara beberapa senjata yang dijanjikan belum bisa dibeli atau diproduksi.
Paket dukungan tersebut diharapkan memungkinkan Ukraina untuk melawan Rusia pada 2025 sementara Ukraina menerima lebih banyak amunisi dan senjata dari Barat serta memindahkan pasukannya lebih dekat ke garis depan, ungkap New York Times, mengutip pejabat senior NATO.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Juni bahwa Rusia akan melakukan gencatan senjata dan memulai pembicaraan dengan Ukraina segera setelah Kiev menarik pasukan dari wilayah yang dikuasai Rusia dan membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.
Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak usulan tersebut dan menyebutnya sebagai ultimatum.
Selama ini, negara-negara Barat telah memberikan bantuan militer dan keuangan dalam jumlah besar ke Kiev sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Kremlin secara konsisten memperingatkan agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: China kecam tuduhan tak berdasar NATO tentang dukungan untuk Rusia
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2024