Para pelajar dan mahasiswa dari ratusan negara di dunia diajak untuk menyumbangkan ide inovatifnya membuat aplikasi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar maupun global.
Risman Adnan, Director Developer and Platform Group Microsoft Indonesia mengatakan bahwa peserta Indonesia juga turut berpartisipasi dalam kategori tersebut meskipun belum pernah mencetak prestasi yang gemilang.
Salah satu kendalanya adalah aplikasi yang dibuat belum menjangkau permasalahan global yang dialami banyak negara.
"Peserta bisa jadi membuat aplikasi yang menjadi solusi atas permasalahan di tanah air, tapi aplikasi yang sama tidak akan banyak berguna di negara lain karena masalah yang dihadapi jauh berbeda. "Yang menyulitkan adalah cara berpikir yang masih lokal," ujar Risman di kantor Microsoft Indonesia, Senin.
"Untuk berkompetisi di level dunia harus cari solusi masalah yang dialami banyak negara," lanjutnya.
Dia mengatakan, tema kesehatan dan lingkungan hidup yang menjadi isu global bisa menjadi ide menarik untuk membuat aplikasi dalam kategori World Citizenship.
Dia berharap pemerintah dan pihak terkait dapat bekerjasama agar aplikasi ini dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Ada salah satu pemenang yang membuat aplikasi kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Ada juga yang bikin cara mendeteksi tingkat fokus pengendara lewat gelombang otak untuk mencegah kecelakaan," imbuh dia.(*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014