Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah perwakilan guru dari 30 Propinsi di Indonesia mendeklarasikan berdirinya Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) pada hari Minggu (10/9) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Para pendiri yang akan turut mendeklarasikan PGSI ini di antaranya adalah Drs Fahmi Alaydroes Psi MM MEd, Drs Musholi, Drs Sukro Muhab MSi, Atho`illah SPd, Muhamad Zahri SPd, Sobikh MPd, bersamaan dengan mereka hadir pula 500 guru dan pemerhati pendidikan. Menurut Ketua Dewan Pendiri Fahmi Alaydroes, ide awal deklarasi PGSI adalah adanya keinginan untuk mengupayakan nasib dan mutu pendidikan di Indonesia, meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan guru. Ide awal ini didukung oleh UU No 14 2005 tentang Guru dan Dosen yang salah satu isinya menyatakan para guru berhak untuk berserikat. "Visi dari didirikannya PGSI ini adalah menjadi pusat pengggerak dan pemberdaya guru, sedangkan misinya adalah membina dan memelihara integritas, kredibilitas, dan moralitas guru, meningkatkan kompetensi guru, serta memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan guru," katanya. Selain itu menjalin kemitraan yang kritis dan konstruktif dengan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan. Fahmi menambahkan, yang bisa masuk sebagai anggota PGSI adalah para guru TK, SD, SMP, SMA, madrasah. "Pokoknya guru apa saja yang mempunyai kesamaan perjuangan dan idealisme," katanya. Menurut Fahmi, PGSI merupakan mitra bagi PGRI (Persatuan guru Republik Indonesia) yang telah lama berdiri. PGSI menginginkan adanya percepatan peningkatan kualitas guru sehingga mottonya adalah "fastabiqul khoirot", saling berlomba untuk kebaikan. Pada kesempatan deklarasi diumumkan struktur kepengurusan tingkat pusat yang terdiri dari ketua, sekretaris umum, bendahara umum, ketua bidang pembinaan profesi, ketua bidang advokasi, ketua bidang riset dan pengembangan serta pembagian wilayah regional. Di samping itu, akan dideklarasikan juga kepengurusan PGSI Wilayah Jawa Timur. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006