Tahun 2014 kami canangkan sebagai "The Year for Quality", dengan pertumbuhan pendapatan ditargetkan 10-20 persen diatas rata-rata industri,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), anak usaha PT Telkom Tbk menargetkan pendapatan pada 2014 sebesar Rp1,5 trilun, tumbuh 11,52 persen dibanding pendapatan 2013 sebesar Rp1,345 triliun.
"Tahun 2014 kami canangkan sebagai "The Year for Quality", dengan pertumbuhan pendapatan ditargetkan 10-20 persen diatas rata-rata industri," kata CEO Telkomsigma Judi Achmadi, pada acara Sharing and UpDate Telkomsigmas Strategic Movement 2014, di Jakarta, Senin.
Menurut Judi, pencapaian pendapatan sebesar Rp1,5 triliun merupakan target yang ditetapkan pemegang saham, sedangkan target internal yang ditetapkan manajamen kepada karyawan Telkomsigma diharapkan dapat menembus angka Rp2 triliun.
"Pencapaan target pendapatan ini merupakan sebuah akselerasi signifikan, karena angka Rp1 triliun sedianya akan dicapai pada 2015, namun pada tahun 2013 angka tersebut sudah terlampaui," ujar Judi.
Sebagai motor penggerak bisnis portofolio Telkom terutama untuk jasa informasi, Telkomsigma sejak tahun 2013 telah melakukan berbagai inisiatif strategis seperti akuisisi data center Sentul dan data center Serpong.
Menurut dia, tantangan bisns yang semakin ketat menjadi dasar pertimbangan Telkomsigma untuk mengatur berbagai rencana strategis agar dapat mempertahankan posisinya di industri.
Terdapat tiga portofolio bisnis yang siap dikembangkan Telkomsigma adalah System Integration, Data Center dan Managed Services (SDM).
Pada portofolio data center diutarakan Judi, Telkomsigma mulai tahun 2014 akan membangun tiga data center baru yaitu, Balikpapan seluas 40.000 meter persegi, Bekasi 30.000 meter persegi, dan Batam 1.000 meter persegi.
"Data center Balikpapan berspesifikasi tier 3", Cikarang (Bekasi) "tier 4" dan Batam "tier 3". Sebelumnya kita mengakuisisi data center, namun, sekarang bangun sendiri dengan menggandeng Accenture, perusahaan global management consulting, servis teknologi, dan outsourcing," ujar Judi.
Meski begitu, pria lulusan ITS tahun 1990 dan Magister Management dari Istitute Management (IMT) Bandung 2002 ini, tidak merinci lebih lanjut berapa investasi yang dibelanjakan perusahaan untuk membangun data center yang dimaksud.(*)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014