Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan) Prihasto Setyanto mendorong optimalisasi penggunaan pompanisasi di Semarang, Jawa Tengah, guna meningkatkan produktivitas pertanian padi di daerah tersebut.
"Pompanisasi dirancang untuk mengatasi masalah kekeringan yang tengah dihadapi sektor pertanian kita," kata Prihasto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Prihasto melakukan peninjauan dan rapat koordinasi terkait pelaksanaan program pompanisasi di Semarang.
Dia menekankan, dengan adanya pompanisasi, para petani dapat memanfaatkan sumber air yang tersedia secara optimal, sehingga produksi padi tetap stabil bahkan bisa dinaikkan dalam musim tanam.
Baca juga: Presiden Jokowi berharap pompanisasi dongkrak produktivitas pertanian
"Pompanisasi merupakan terobosan yang digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai upaya mengoptimalkan sumber-sumber air dalam rangka menghadapi fenomena El Nino dan musim kemarau yang berkepanjangan," ujarnya.
Dalam kunjungannya, Prihasto menegaskan bahwa program pompanisasi melibatkan banyak pihak. Hal ini bertujuan untuk memastikan produksi padi tetap aman dan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
"Saya percaya betul sama para Kepala Dinas dan para Dandim, Danrem seluruh Jawa Tengah, kerja sama yang solid ini membuahkan sesuatu yang cukup baik, cukup signifikan dalam perluasan areal tanam untuk wilayah Jawa Tengah," ungkap Prihasto.
Koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan TNI menurut Prihasto, menjadi modal utama sehingga dengan kerjasama tersebut, tantangan dan kendala di lapangan bisa diselesaikan.
Baca juga: Mentan dampingi Presiden Jokowi tinjau pompanisasi di Bantaeng
Meski begitu, ia mengakui memang ada beberapa permasalahan yang muncul di lapangan yang harus segera mendapatkan penanganan.
"Tapi secara umum kita bisa atasi itu dengan baik melalui rapat-rapat koordinasi, kami juga selalu berkomunikasi setiap hari di grup, kaki punya grup yang setiap hari terlaporkan situasi-kondisi seperti apa, perkembangan yang ada di Jawa Tengah," jelas Prihasto.
Dijelaskan Prihasto, Pemerintah sudah melakukan upaya untuk melakukan percepatan dan penambahan areal tanam. Bahkan, Kementerian Pertanian juga sudah melakukan refocusing anggaran untuk penyediaan pompa. Namun, ia tidak menyebutkan jumlah anggaran tersebut.
”Kita sudah melakukan refocusing anggaran, sudah mendapatkan ABT anggaran belanja tambahan) untuk perpompaan, Jawa Tengah ini ada 7.000 lebih pompa, irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, pompa sedang sama pompa kecil," kata Prihasto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Perkebunan Jawa Tengah Supriyanto menjelaskan bahwa di wilayahnya sudah tersalurkan pompa sebanyak 4.340 unit.
"Pompa yang sudah dimanfaatkan, sudah sampai lapangan dan sudah untuk narik air itu 325 unit, yang sisanya didistribusikan dalam proses," kata Supriyanto.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024