BNPB mengimbau masyarakat di tiga lokasi tersebut tetap tenang dan tidak panik.
"Pengamatan stasiun PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) di Gunung Kelud tidak memonitor adanya peningkatan aktivitas vulkanis," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas demikian Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
BNPB menyatakan banyaknya kilat di sekitar Gunung Kelud karena proses yang dihasilkan oleh awan-awan Colunimbus di sebelah barat Gunung bertipe strato tersebut.
Pantauan satelit MTSAT menunjukkan terdapat satu sel awan Colonimbus.
Stasiun PVMBG melaporkan hanya ada tremor menerus sepanjang tiga mm yang sudah berlangsung sejak Minggu (16/2).
BNPB tetap mengimbau masyarakat untuk menjauhi aktivitas di bantaran sungai-sungai yang berhulu di Gunung Kelud.
Di bagian lain, PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang memasang alat pemantau lahar di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Alat seismometer sedang dalam pemasangan di sungai Bladak dan sungai Konto Kediri," kata Kepala PVMBG, Hendrasto.
(BMKG) memperkirakan pada dua hari ke depan cuaca di wilayah Gunung Kelud dan sekitarnya berpotensi hujan ringan hingga sedang.
Turunnya hujan diperkirakan cukup membantu untuk pembersihan abu vulkanik Kelud yang menyebar ke sejumlah daerah.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014