Semua daerah memiliki potensi menjadi penyelenggara PON 2020. Namun sebelum penentuan pada 2016 tentu harus melewati berbagai persyaratan. Ini kami lakukan karena tidak ingin mengulangi kejadian pada PON Riau 2012,"
Makassar (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyatakan enam calon tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 akan mempresentasikan kesiapannya dihadapan peserta rapat tahunan KONI di Jakarta, 10-11 Maret 2014.
Wakil Ketua I KONI Pusat Mayjen Purnawirawan Suwarno, di Makassar, Senin, mengatakan enam calon tuan rumah PON 2020 masing-masing Sulsel, Papua, Aceh, Sumut, Bali, dan Jateng akan memberikan presentasi secara bergantian.
"Kita akan berikan waktu sekitar 15 menit untuk setiap provinsi melakukan presentasi. Selama melakukan itu, seluruh peserta rapat bisa langsung melakukan tanggapan terkait apa yang dipaparkan," katanya.
Terkait agenda itu, dirinya menyarankan agar calon tuan rumah mulai saat ini lebih rutin menjalin komunikasi dengan provinsi yang lain sehingga bisa mendapat dukungan yang lebih banyak.
KONI Pusat, kata dia, kini lebih berhati-hati dalam memutuskan tuan rumah. Hal itu berdasarkan pengalaman PON Riau 2012 yang mana begitu bersemangat tapi akhirnya ada enam venue yang tidak bisa diselesaikan tepat pada waktunya seperti venue panahan, polo, sofbol, menembak termasuk futsal.
"Semua daerah memiliki potensi menjadi penyelenggara PON 2020. Namun sebelum penentuan pada 2016 tentu harus melewati berbagai persyaratan. Ini kami lakukan karena tidak ingin mengulangi kejadian pada PON Riau 2012," jelasnya.
Wakil Ketua I KONI Sulsel Marzuki Wadeng, mengatakan pihaknya sejauh ini memang sudah berupaya menyakinkan beberapa provinsi agar mendukung pelaksanaan di Sulsel.
KONI Sulsel juga percaya diri bisa terpilih menjadi penyelenggara karena dari persoalan kesiapan sarana yang dimiliki daerah ini sudah mencapai 70 persen.
Sementara untuk fasilitas akomodasi , pihaknya mengaku juga tidak ada masalah. Kota Makassar, kata dia, memiliki puluhan hotel berbintang yang bisa menampung hingga 15.000 peserta yang hadir.
KONI Sulsel, sambung dia, juga bisa saja memanfaatkan sejumlah wisma pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengamodir seluruh kontingen. Kapasitas wisma yang ada juga bisa menampung lebih banyak atlet pada PON 2020.
Untuk masalah fasilitas rumah sakit juga dinilai sudah lebih dari cukup. Lokasi rumah sakit tersebut juga berdekatan dengan sejumlah venue pertandingan sehingga mudah dijangkau.
Sementara untuk fasilitas transportas, Pemprov Sulsel juga sudah siap mengoprasikan bus way di Makassar. Dukungan bandara Sultan Hasanuddin, pelabuhan dan lainnya juga semakin mempermudah seluruh kontingen.
KONI Sulsel juga percaya diri dengan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) yang ada. Apalagi Sulsel memang memiliki hingga 213 perguruan tinggi yang tentunya memiliki SDM yang bisa dilibatkan demi suksesnya pelaksanaan.
(KR-AKR/A020)
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014