Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut dua kapal tersebut bertipe patroli cepat 60 meter (PC 60 M) itu diberi nama KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881.
”Kapal ini nantinya akan memperkuat jajaran armada dua dan armada tiga, khususnya Lantamal XIII Tarakan dan di Lantamal XI Merauke,” ujar Ali.
Ali mengatakan kapal tersebut dikerjakan selama 26 bulan di kawasan galangan kapal PT Caputra MItra Sejati (CMS).
Menurut dia, langkah tersebut sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan alat utama sistem senjata alutsista TNI.
Selain itu, hal tersebut juga bentuk komitmen TNI AL mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian lewat peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan mengurangi penggunaan produk impor.
Kapal tersebut memiliki spesifikasi panjang 61,20 meter; lebar 8,5 meter dengan kecepatan maksimum 24 knots dan kecepatan jelajah 17 knots.
Selain itu, diperkuat dengan main gun 1 unit meriam kaliber 40 milimeter marlin ilos, dan 3 unit mitraliur kaliber 12,7 milimeter yang mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca.
”Kapal ini lebih diutamakan fungsi menjaga keamanan laut atau penegakan hukum di laut ya. Namun apabila keadaan mendesak ini juga bisa diperkuat dengan senjata yang lebih besar,” ujar Ali.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024