Denpasar (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali berharap koperasi dapat berperan menjadi tulang punggung bagi usaha-usaha mikro di provinsi setempat, sehingga dapat memberikan solusi terhadap persoalan yang dialami pelaku usaha.
"Ketika pelaku usaha mikro mengalami kendala kekurangan modal, kekurangan pembinaan, maupun pasar, maka koperasi diharapkan menjadi wadahnya," kata Kepala Dinkop UKM Provinsi Bali I Wayan Ekadina dalam peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-77 di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan tema Hari Koperasi tahun ini yang mengangkat tema "Koperasi sebagai Ekosistem untuk Konsolidasi, Akselerasi dan Eskalasi Ekonomi Mikro dan Kecil".
Oleh karena itu, ujar dia, sangat penting berbagai upaya konsolidasi yang dilakukan koperasi agar dapat mengakselerasi usaha mikro menjadi lebih berkembang dan besar. "Koperasi sangat strategis menuju Indonesia Emas tahun 2045," ucapnya.
Baca juga: Mangku Pastika mengajak sinergikan koperasi dan UKM di Bali
Ekadina menambahkan, untuk meningkatkan kinerja koperasi yang di seluruh Bali yang berjumlah 5.848 unit, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota se-Bali juga telah menyiapkan inkubator bisnis.
Melalui inkubator bisnis tersebut, Dinkop Koperasi dan UKM mengajak koperasi untuk mendiskusikan permasalahan yang ada, kemudian diberikan pembinaan dan pendampingan.
"Kalau koperasi ada masalah kekurangan di manajemen keuangan, maka akan kami latih. Sedangkan kalau persoalan modal, kami juga dapat menjadi fasilitator. Selain itu juga difasilitasi dukungan pemasaran digital dan konvensional," ujarnya.
Pihaknya bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali juga telah membentuk tim pengawasan koperasi karena dalam praktiknya itu ada sejumlah koperasi yang bergerak seperti perbankan, maupun ada koperasi yang tidak aktif.
"Kami bekerja sama dengan OJK mengawasi operasional koperasi tidak terlepas dari pola pengelolaan koperasi. Ketika menerima laporan dari masyarakat, kami turun ke lokasi untuk melihat langsung permasalahannya, untuk selanjutnya kami selesaikan bersama OJK," kata Ekadina.
Baca juga: Pastika: Digitalisasi jadikan koperasi di Bali lebih cepat berkembang
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024