Tarif disesuaikan kondisi daya beli masyarakat
Depok (ANTARA) - Pelayanan Biskita Trans Depok yang diterapkan sama dengan transportasi Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT), salah satunya tidak boleh makan di dalam bis, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Tatan Rustandi.
"Kesetaraan pelayanan LRT dan MRT diterapkan kenyamanan di Biskita. Di dalam Biskita tidak boleh makan," katanya di Depok, Jumat.
Selain itu, kesetaraan pelayanan Biskita juga diterapkan di kenyamanan, kebersihan dan keselamatan. Untuk keamanan penumpang di dalam dan di luar bis ada kamera CCTV.
"Tentu paling utama keamanan dan keselamatan diterapkan di Biskita. Sebelum beroperasi ada ramcek atau pengecekan bis dan pengemudi," kata Tatan.
Tatan mengatakan Biskita Trans Depok ini menggunakan bis matik. Hal itu dilakukan untuk kenyamanan pengemudi.
"Baru diterapkan di Biskita Trans Depok. Di Bogor dan Bekasi belum. Alasan kejenuhan pengemudi di perkotaan dibutuhkan kendaraan matik cukup gas dan rem. Baru diterapkan di Kota Depok," ungkap Tatan.
Tatan menyebutkan untuk ketetapan kedatangan Biskita Trans Depok ini sekitar 10-15 menit.
Lalu untuk tarif Tatan menyebutkan belum ditentukan karena masih melihat daya beli masyarakat di Kota Depok.
"Tarif disesuaikan kondisi daya beli masyarakat," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Zamrowi mengatakan transportasi Biskita Trans Depok ini solusi untuk mengurai kemacetan.
"Melebarkan jalan bukan salah satu solusi kemacetan. Bisa dengan menggunakan transportasi umum," kata Zamrowi.
Baca juga: Jadwal operasional Biskita Trans Depok dari pagi hingga malam
Baca juga: Pemkot Depok sediakan 44 halte untuk penumpang Biskita
Baca juga: Kemenhub ujicobakan layanan transportasi massal Biskita Trans Depok
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024