Mataram, NTB (ANTARA) - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia meraih sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan Objek Vital Nasional (SMP Obvitnas) dari Mabes Polri.

Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, NTB, Jumat, menyampaikan bahwa sertifikasi tersebut menegaskan posisi AMNT sebagai perusahaan tambang yang patuh dan berkomitmen dalam menerapkan praktik terbaik dalam manajemen pengamanan wilayah operasional.

"Operasional pertambangan AMNT merupakan objek vital yang menjadi sumber pendapatan strategis baik bagi pusat maupun daerah. Data tahun 2023 menunjukkan bahwa kontribusi AMNT terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 82 persen. Sistem manajemen pengamanan yang baik juga akan diterapkan di wilayah operasional kami lainnya, termasuk proyek smelter AMMAN yang merupakan proyek strategis nasional," kata Rachmat.

Dia mengatakan proyek smelter AMMAN telah mencapai 95,5 persen berdasarkan hasil verifikasi hingga 31 Mei 2024.

Hasil ini menandakan telah tercapainya penyelesaian konstruksi fisik dan mechanical completion. Lima persen yang tersisa merupakan tahapan komisioning yang saat ini tengah berjalan.

"Proyek smelter AMMAN kini tengah berada dalam proses komisioning, yang direncanakan akan berlangsung selama lima bulan sejak awal Juni. Salah satu tahap dalam proses komisioning tersebut adalah masuknya konsentrat tembaga sebagai feed smelter. Sementara itu, produksi katoda tembaga pertama dari smelter dijadwalkan pada kuartal keempat tahun 2024," ujarnya.

Rachmat menambahkan sertifikasi ini sangat penting bukan hanya pada nilai kepatuhan yang telah diperoleh, namun juga untuk meningkatkan langkah strategis dalam mengeliminasi potensi ancaman, kerentanan, dan gangguan, sehingga keamanan operasional perusahaan dapat dikelola secara sistematis.

Sejak awal tahun 2023, telah dilaksanakan tahapan-tahapan persiapan dan penilaian dengan didampingi dan dipantau ketat oleh tim Direktorat Pamobvit Korsabhara Baharkam Polri.

Pada periode 2023, AMMAN telah menggelar workshop SMP Obvitnas secara mandiri untuk karyawan, menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi auditor internal SMP Obvitnas dengan menggandeng Lembaga Sertifikasi Polri, sertifikasi Garda Utama oleh BNSP, serta melakukan penilaian risiko keamanan di seluruh area operasional.

Selain itu, guna memperkuat pengamanan, pihak perusahaan juga telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman & Pedoman Kerja Teknis Jasa Pengamanan Obvitnas dengan Polda NTB.

Sertifikasi yang diperoleh AMMAN dari Mabes Polri ini berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 Tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional dan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2019 tentang Pemberian Bantuan Pengamanan terhadap Objek Vital Nasional.

Sesuai hasil audit dan klarifikasi hasil audit oleh Tim Auditor Profesional dan Auditor Polri, SMP Obvitnas yang diterapkan AMMAN berhasil memperoleh penghargaan kategori Gold dengan raihan nilai kepatuhan mencapai 90,44 persen.

Audit yang dilakukan mencakup lima aspek elemen pengamanan yaitu Komitmen dan Kebijakan, Pola Pengamanan, Konfigurasi Pengamanan, Kemampuan Pelaksanaan Pengamanan serta Monitoring dan Evaluasi.

Sertifikat penghargaan Gold ini diserahkan oleh Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Kepolisian RI (Polri) Komjen Pol Mohammad Fadil Imran dan Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri Brigjen Pol Suhendri kepada Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Baca juga: Kantor Pajak Sumbawa apresiasi komitmen AMMAN soal setoran pajak
Baca juga: AMNT setor dana bagi hasil tambang ke NTB mencapai Rp432 miliar
Baca juga: Amman gandeng Pertamina teken perjanjian pasok LNG smelter

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024