Asep Bayu Dani Nandiyanto yang juga staf pengajar di Universitas Pendidikan Indonesia itu menyarankan tujuh langkah untuk menekan dampak abu vulkanik yang terus menyebar.
"Pertama, lakukan penyuluhan untuk orang-orang yang berada di daerah Gunung Kelud. Jangan terlalu dekat dengan Gunung Kelud. Berlindung di daerah camp-camp pengungsi yang disediakan oleh pemerintah. Berdiamlah dan ikuti program pemerintah di sana," kata pria yang telah meneliti teknologi nanopartikel dalam satu dasawarsa terakhir itu.
Hal kedua, kata Asep, melakukan penyuluhan kepada warga yang jauh dari Gunung Kelud namun terkena dampak abu vulkanik agar menggunakan masker.
Ia menyarankan agar masyarakat terus diusahakan untuk tidak banyak keluar rumah dan selalu menutup pintu dan jendela.
"Dengan ukuran partikel dari Gunung Kelud yang berukuran mikrometer, partikel ini akan bisa masuk ke paru-paru dan bebas menembus bulu-bulu hidung, bulu-bulu bronkus, bahkan bebas dari lung clearance (bersin dan batuk). Dampaknya, partikulat ini akan mengiritasi sistem pernapasan," katanya.
Hal ketiga, kata dia, apabila partikel ini kena mata, jangan dikucek sebab dengan kondisi partikel yang pipih dan tajam justru akan menyebabkan abu mengiritasi mata, jadi sebaiknya segera cuci dengan air terlebih dahulu.
Keempat, bagi para pengguna lensa kontak, sebaiknya jangan menggunakan dahulu karena kontak abu dengan lensa kontak serta mata akan meng-abrasi kornea mata.
"Jadi lebih baik menggunakan kacamata yang bisa menutup mata untuk melindungi mata dari masuknya abu," katanya.
Kelima, tutup bagian barang-barang yang berharga, seperti mobil dan barang-barang mengkilap.
Keenam, apabila barang-barang kesayangan terkena abu Kelud, jangan langsung dilap. Abu Kelud yang pipih dan runcing, hanya akan menyebabkan tergoresnya barang-barang itu.
Gesekan debu dengan barang secara langsung akan berfungsi sebagai amplas sehingga sebaiknya dibilas dahulu dengan air lalu dilap.
Ketujuh, menunggu informasi dari pemerintah dan badan yang berwenang mengenai aktifitas gunung ini.
Ia menambahkan, partikel berukuran nano dan mikrometer ini bisa dengan mudah menempel pada kulit dan bahkan apabila terhisap bisa mengakibatkan penyakit akut karena partikel ini bisa menyumbat aliran darah.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014