Kalau warga biasanya menggunakan dua tabung elpiji tiga kilogram bisa habis Rp60.000.  Sekarang cukup Rp30.000,  gasnya bisa dipakai tanpa batas
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI melakukan penataan peternakan sapi di RT 009/RW 003 Jalan Cikoko Barat III, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan demi menjaga kelestarian lingkungan.
 
"Kami  membantu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang ada di dinas yakni tata cara mengelola, mengemas, hingga perbaikan saluran pipa-pipa instalasi," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di peternakan sapi Cikoko, Jakarta, Jumat.
 
Heru mengatakan peternakan sapi ini menghasilkan energi terbarukan yang berasal dari kotoran sapi berupa biogas yang sudah tersalurkan ke 27 rumah di sekitar lokasi.
Burhan selaku pemilik peternakan sapi yang disulap menjadi penghasil biogas sekaligus sarana edukasi Cikoko Bio Farm Education, Jakarta, Rabu (5/6/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Penggunaan biogas ini masih terbilang gratis dan ke depannya akan dikenakan tarif Rp30.000 per rumah setiap bulan.
 
"Kalau warga biasanya menggunakan dua tabung elpiji tiga kilogram bisa habis Rp60.000.  Sekarang cukup Rp30.000,  gasnya bisa dipakai tanpa batas. Silakan saja dipakai," ucapnya.
 
Selain menjadi gas, limbah juga diolah menjadi pupuk cair dan padat yang satu botol dikenakan harga Rp25.000. Bagi warga yang berminat membeli bisa menghubungi nomor handphone 081-7762-611.
 
Nantinya sepenuhnya uang penjualan pupuk, susu hingga biogas dari olahan peternakan itu akan masuk ke koperasi.
 
Dia berharap peternakan sapi ini menjadi percontohan bagi kawasan lain secara bertahap dengan menggandeng program CSR yang ada di sekitar kawasan peternakan.
 
"Ini adalah bukti komplit yang sudah pemda lakukan karena merupakan bagian langkah ramah lingkungan, energi terbarukan dan organik yang menghasilkan biogas," ujarnya.
 
Jakarta Selatan memiliki 73 peternakan sapi dengan rata-rata 10 sampai 15 sapi setiap satu titik yang diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih bagi lingkungan sekitar.
 
Peternakan sapi di RW 05 Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, ini sempat menjadi sorotan publik pada pertengahan 2023.
 
Dulunya peternakan ini bukan hanya menguarkan bau tak sedap nan menyengat, melainkan juga menjadi sarang nyamuk lantaran lembab.
 
Kala itu, peternakan sapi hanya terdapat beberapa bak penampungan sementara dalam tanah. Namun, bak tersebut hanya berfungsi sebagai tempat penampungan limbah tanpa ada pengolahan lebih lanjut.
Baca juga: KPKP DKI dampingi peternak sapi Cikoko dalam produksi susu
Baca juga: Biogas jadi solusi tuntas atasi limbah peternakan di Cikoko
Baca juga: Jaksel unggulkan Cikoko jadi kawasan bebas BAB

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024