"Termasuk juga korban luka juga tidak ada, karena lokasi kebakarannya itu jauh dari pemukiman penduduk dan pekerja Pertamina," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Mengenai kabar tujuh orang yang katanya tewas dan 30 luka-luka, Guntur membantahnya tidak benar dan telah diklarifikasi.
Yang terbakar menurut dia, juga bukan kilang penimbunan minyak, melainkan pipa yang tersumbat dengan kotoran.
"Itu juga sudah diklarifikasi oleh pihak Pertamina Dumai," katanya.
Terbakarnya pipa saluran Pertamina Dumai tersebut dikabarkan sempat membuat marah warga sekitar area perusahaan berbadan usaha milik pemerintah itu.
Kawasan pintu gerbang kilang minyak nasional Pertamina RU II Dumai, tadi pagi dikabarkan diduduki warga yang marah dengan memaksa masuk areal objek vital negara yang terbakar hebat, Minggu malam.
Ribuan warga Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur yang berada di ring 1 kilang Pertamina masih berusaha menerobos pintu gerbang karena tersulut emosi dengan ledakan dan kebakaran di salah satu area kilang.
"Mana tanggung jawab Pertamina, hidup kami sekeluarga tidak tenang dan terancam dengan ledakan ini," kata warga setempat.
"Janjinya kalau ada insiden akan membunyikan alarm, tapi setelah ada ledakan hingga api berkobar tidak ada terdengar peringatan dari perusahaan," ungkap Arif, juga warga sekitar situ.
Kebakaran kilang Pertamina ini sudah berhasil dipadamkan, namun kondisi sejumlah gate gerbang kilang Pertamina masih diduduki warga yang menuntut pertanggungjawaban perusahaan.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014