Masalah pangan adalah masalah yang utama untuk kita sukseskan

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan bahwa pihaknya mendukung akselerasi program ketahanan pangan yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan berbagai langkah dan strategi, sebagai upaya menciptakan swasembada pangan nasional.

"Kami mendukung penuh program akselerasi pangan yang tengah digenjot Mentan Andi Amran Sulaiman saat ini," kata Sudin dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Sudin menilai kinerja Andi Amran Sulaiman dalam memimpin Kementerian Pertanian (Kementan) luar biasa. Menurutnya, Amran menjadi Menteri Pertanian pada periode 2014-2019 menuai banyak prestasi cemerlang padahal anggaran setiap tahunnya turun.

"Saya kenal Pak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bukan setahun dua tahun, tapi hampir sembilan tahun. Kinerjanya luar biasa," ucap Sudin.

Ia pun optimis peningkatan produksi pangan dapat diwujudkan kembali di tangan kepemimpinan Andi Amran Sulaiman sebagai pucuk pimpinan di Kementerian Pertanian.

"Apa yang dikatakan Menteri Pertanian tadi bahwa program Presiden Jokowi bagus dan siap dilanjutkan Presiden terpilih, tentunya kami mendukung penuh. Pembinaan petani akan kami genjot juga," beber Sudin.​


Baca juga: Ahmad Muzani: Gairah swasembada di tengah masyarakat sudah terasa
Baca juga: Jokowi: Swasembada pangan proses yang panjang karena tantangan iklim


​​​​​Menurut Sudin, Amran saat ikut di kabinet pemerintahan Jokowi periode 2014-2019 dianggap berhasil meningkatkan produksi pangan melebihi target atau surplus maupun kinerja pengelolaan keuangan yang sangat akuntabel.

APBN Kementan di tahun 2015 sebesar Rp32 triliun lebih, 2016 sebesar Rp27,6 triliun, 2017 sebesar Rp 24 triliun, 2018 sebesar Rp21,68 triliun, dan 2019 sebesar Rp20.53 triliun.

Sudin juga menilai Kementan mampu bersinergi dengan semua pihak untuk mensukseskan program pembangunan pertanian.

Selain itu, banyak program Kementan yang mengena dan tepat sasaran dan hasilnya pun sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh petani.

Ia menegaskan pula bahwa program pertanian khususnya pengadaan alat mesin pertanian untuk meningkatkan produksi nasional khususnya di Lampung akan didukung.

"Kita genjot untuk kemajuan pertanian dan kesejahteraan petani di Lampung dan kabupaten lainnya. Masalah pangan adalah masalah yang utama untuk kita sukseskan," tegas Sudin.

Baca juga: Mentan tegaskan pompanisasi perlu dimasifkan hadapi kekeringan panjang
Baca juga: Produksi padi tembus 899 ribu ton di NTB


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pihaknya melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia, salah satunya membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi bisa dilakukan hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Amran mengaku melakukan pembenahan regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani sehingga membuat berbagai petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan pupuk subsidi.

Amran mengatakan upaya kedua yang dilakukan yakni soal kepastian pemerintah dalam menyediakan pupuk subsidi. Saat ini pupuk subsidi telah ditambah dari sebelumnya 4,7 juta ton kini menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024, dengan total anggaran menjadi Rp54 triliun.

Berikutnya, upaya ketiga yang dilakukan Mentan yakni melakukan langkah cepat sebagai solusi pasti dalam mengatasi fenomena alam El Nino yang berdampak langsung pada turunnya produksi dengan program pompanisasi dan mekanisasi.

Langkah yang dilakukan dengan memasifkan pompanisasi dengan mengambil air sungai yang dialirkan langsung ke persawahan kering.

Baca juga: Perencanaan pangan kunci utama swasembada pangan
Baca juga: Kementan memfokuskan penanaman padi gunakan teknologi tinggi
Baca juga: Kemendagri dan Kementan "cetak sawah rakyat" demi swasembada pangan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024