Jakarta (ANTARA) - PT LRT menargetkan sebanyak 30 ribu pengunjung untuk agenda "Train to Apocalypse: No Way Out" di dalam dan sekitar moda transportasi publik itu selama 45 hari mulai 5 Juli hingga 18 Agustus 2024.

“Ini wujud komitmen dalam mendukung industri kreatif dan menyediakan pengalaman unik bagi masyarakat Jakarta,” kata Direktur Utama PT LRT Jakarta, Hendri Saputra di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan agenda itu merupakan kolaborasi dengan Pandora Box guna memperkenalkan rute dan layanan unggulan LRT Jakarta kepada masyarakat dengan cara yang lebih kreatif, edukatif dan menghibur,

Ia menyebutkan pada 2022 pihaknya menggelar acara dengan tema “Rain to Apocalypse” dan berhasil menyedot lebih dari 29.000 pengunjung dan di tahun ini dengan sentuhan baru ditargetkan dapat menarik lebih dari 30.000 pengunjung.

Menurut dia, acara ini akan menempati tiga stasiun utama yaitu, Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Pulomas dan Stasiun Velodrome dan acara berlangsung pukul 13.00 WIB hingga 22.00 WIB pada Senin sampai Jumat dengan harga tiket Rp75.000.

Baca juga: LRT Jakarta hadirkan "train simulator" di Jakarta Fair

“Sedangkan pada akhir pekan acara mulai pukul 12.00 WIB sampai 22.00 WIB harga tiket Rp100.000,” kata dia

Selain itu, untuk pengunjung yang ingin mencoba wahana minimal berusia 10 sampai 12 tahun dengan pendampingan orang tua.

Pembelian tiket dapat dilakukan melalui laman resmi  maupun secara langsung di Stasiun Pegangsaan Dua.

Pembelian dapat dilakukan dengan kapasitas tim untuk tiket reguler minimal enam orang dan maksimal delapan orang, serta tiket VIP minimal empat orang dan maksimal delapan orang.

PT LRT Jakarta memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan tetap menjadi prioritas utama selama acara berlangsung.

Baca juga: HUT Jakarta, Naik LRT hanya bayar Rp1

“Seluruh stasiun dan fasilitas kereta kami akan tetap beroperasi sesuai dengan standar pelayanan mininum (SPM), memastikan bahwa setiap perjalanan dengan LRT Jakarta berlangsung dengan aman, nyaman dan tanpa hambatan," kata dia

Selain adanya wahana Zombie at Station, terdapat pula beragam festival menarik yang ditawarkan yakni, permainan menggunakan virtual reality (VR) , "gypsy lounge" untuk membaca kartu tarot, "creative photobooth", komunitas "costume maker", penampilan seni, serta festival makanan yang diisi oleh berbagai UMKM makanan maupun minuman.

Ia mengatakan BUMD DKI Jakarta itu berharap kegiatan ini dapat memperkuat hubungannya dengan para pelanggan dan memberikan pengalaman yang menghibur serta mengedukasi mengenai pentingnya menggunakan transportasi publik.

"Kami secara berkelanjutan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan beragam aktivasi, kegiatan fotografi dan lainnya,” katanya.

Sementara itu, Creator Pandora Box, Billy Junior mengatakan Pandora Box Artmire Festival ini akan mewujudkan visi menjadi wadah untuk pelaku horor di Indonesia dan misi untuk menjadi wahana dengan kualitas produksi dan "set up" yang realistis.

Baca juga: Kemenhub: LRT Jakarta Fase 1B ditargetkan rampung kuartal ketiga 2026

"Kami ingin mewujudkan konsep teatrikal terbaik sehingga harapannya Pandora Box bisa menjadi wahana nomor satu di Indonesia,” kata Billy.

Sebagai tambahan, Train to Apocalypse: No Way Out juga sering kali disebut sebagai wahana kardio, sebab pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan "jumpscare", namun terdapat misi yang harus diselesaikan oleh para peserta sebagai misi penyelamatan diri dari serangan zombie.

Pada Grand Opening Pandora Box Artmire Festival 5 Juli lalu, terlihat banyak figur publik yang datang untuk mencoba secara perdana.

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024