Jakarta (ANTARA) - Sekjen Dewan Ulama Senior Al-Azhar, Abbas Shouman, mengapresiasi kerukunan umat beragama di tanah air, bahkan menilai Indonesia sebagai contoh terbaik dalam praktik toleransi dan koeksistensi atau hidup bersama dalam perdamaian.

"Indonesia adalah contoh yang bagus dalam hal at-Ta'ayusy as-Silmy atau koeksistensi atau hidup dalam perdamaian. Sebab, negeri ini sangat beragam, baik suku, agama, dan lainnya, tapi hidup berdampingan dengan damai," ujar Abbas Shouman di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan Sekjem Dewan Senior Al Azhar saat menjadi pembicara dam Seminar Ilmiah Bersama Ulama Al Azhar yang diselenggarakan Majelis Hukama Muslimin (MHM) bersama Pesantren At Taqwa, Bekasi.

Abbas Shouman mengaku sangat terkesan melihat kehadirannya bersama Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayyeb di Indonesia, tidak hanya disambut oleh umat Islam, tapi juga oleh umat berbagai agama.

Menurutnya, praktik baik masyarakat Indonesia sejalan dengan ajaran Rasulullah untuk terus menjaga perdamaian antar umat beragama. Saat Rasulullah hijrah ke Madinah, penduduk di sana ada yang tetap beragama Yahudi dan tidak pernah dipaksa masuk Islam.

"Al-Azhar juga mendirikan organisasi bersama dengan gereja-gereja Kristen di Mesir. Dan saling membantu sampai sekarang. Karena menjaga perdamaian itu sangat penting demi menjaga kedaulatan negara, dan kerukunan anak cucu kita nanti," katanya.

Abbas Shouman menambahkan bahwa pelajar Indonesia yang mencari ilmu di Al Azhar sangat banyak. Jumlahnya sekitar 15.000 orang. Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb sangat memperhatikan pelajar asing, termasuk Indonesia, melebihi orang Mesir sendiri.

"Karena bagi beliau, mereka adalah titipan dari orang tuanya yang harus dijaga dan diayomi sehingga nanti kembali dalam keadaan baik. Al Azhar sangat senang dengan pelajar Indonesia. Mereka istimewa karena adabnya, ketawadhu'an dan kegigihannya dalam belajar," katanya.

Baca juga: Pertemuan Muhammadiyah-Grand Syekh bahas moderasi hingga kemanusiaan

Baca juga: Wapres sambut baik inisiatif pembentukan Markaz Tathwir Al Azhar di RI

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024