"Kurangnya ruang kelas ini terjadi hampir setiap tahun. Sampai sekarang masih banyak SD yang membuka kelas menjadi dua shift," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Rohim Sutisna, di Cikarang, Minggu.
Menurutnya, sekolah yang paling banyak membutuhkan tambahan ruang kelas baru berada di kawasan pusat kota dengan jumlah penduduk yang tinggi.
"Idealnya, satu ruang kelas diisi oleh 20 siswa, namun karena terbatasnya ruang kelas maka tiap ruang diisi oleh 40 siswa bahkan lebih," katanya.
Pihaknya mengaku terus mengupayakan penambahan ruang kelas secara bertahap dengan memaksimalkan anggaran dari pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah.
"Bagaimanapun anggaran kebutuhan ruang kelas ini harus sesuai dengan kemampuan daerah," katanya.
Rohim mencotohkan, salah satu penambahan ruang kelas yang akan diupayakan terealisasi tahun 2014 adalah SDN 07 Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan.
"Orang tua siswa di sekolah itu sangat mendesak direalisasikannya ruang kelas baru. Mudah-mudahan tahun ini akan kita tambah empat lokasl ruang kelas baru," katanya.
Menurut dia, siswa di kecamatan Tambun Selatan merupakan yang paling banyak karena padatnya penduduk di wilayah setempat.
(KR-AFR/Z002)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014