Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional fasilitas pendidikan Jokowi Learning Center di SMA Kebangsaan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis.

"Tujuan membangun sekolah ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, utamanya untuk yang menengah bawah, nggak keliru kalau menyekolahkan anaknya di sini," kata Presiden Jokowi dalam pidato peresmian Jokowi Learning Center, diikuti dalam jaringan (daring) di Jakarta.

Baca juga: Ketua MPR menginginkan SMA Kebangsaan sekolah terbaik

Baca juga: Presiden Jokowi meresmikan 16 ruas jalan daerah di Lampung


Ia mengatakan peserta didik di fasilitas tersebut mewakili 28 provinsi di Indonesia dengan dukungan lanskap bangunan yang apik, lingkungan asri, serta perangkat didik yang modern.

Menurut Jokowi, Indonesia sedang membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dalam rangka merespons kompetisi antarnegara.

"Infrastruktur sebaik apapun, kalau SDM nggak baik, jelek. Nanti di ranking kelihatan, karena sekarang ini tiap tahun ada yang namanya World Competitiveness Ranking yang diadakan sebuah lembaga IMD," katanya.

Kompetisi tersebut, kata Jokowi, mengukur capaian infrastruktur, teknologi, inovasi, termasuk yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan.

"Sayangnya dari sisi daya saing, meskipun kita naik sampai tujuh level, sangat bagus, tapi untuk pendidikan dan kesehatan masih di ranking 57, 58. World Competitiveness Ranking kita sudah berada di angka 27," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak investor untuk menyisihkan investasinya pada fasilitas yang serupa dengan Jokowi Learning Center.

Baca juga: Erick Thohir sebut SMA Kebangsaan sebagai sekolah berkarakter

"Kalau semua menteri, kemudian dari kita-kita yang memiliki rezeki yang banyak mendirikan ini, masing-masing sepuluh saja, tapi harus seperti SMA Kebangsaan ini fasilitasnya pasti, ranking kita akan melompat," katanya.

Menurut Jokowi, kompetisi global ditentukan oleh tingkat kecepatan pembangunan melalui kemampuan SDM yang bersaing.

"Bukan negara besar, kalahkan negara kecil, tidak, bukan negara adidaya kalahkan negara kecil, tidak. Tapi, negara cepat akan kalahkan negara lambat dan kita ingin jadi negara cepat, dengan SDM-SDM yang menguasai semuanya, teknologi inovasi, semuanya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024