Kediri (ANTARA News) - Pasukan TNI Angkatan Udara (AU) dipersenjatai peluru kendali (rudal) jenis QW-3 dalam menjalankan misi perdamaian di Libanon mulai 28 September mendatang.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Herman Prayitno, kepada ANTARA News di Kediri, Jawa Timur, Minggu mengemukakan dengan mempersenjatai rudal QW-3 menunjukkan bahwa TNI AU sangat serius memberikan dukungan perdamaian di Timur Tengah.
"Demikian juga dengan personel yang kami kirimkan, semuanya adalah pasukan yang terlatih dan tangguh di medan pertempuran," katanya saat ditemui dalam acara Reuni Akbar ke-60 SMA Negeri 1 Kediri itu.
Ia menyebutkan pasukan TNI-AU yang dikirimkan adalah anggota Paskhas sebanyak 37 orang dan dua orang lagi staf di TNI-AU yang terbagi dalam empat kompi.
Sedang mengenai QW-3, Herman menjelaskan rudal tersebut buatan China yang setiap harinya melekat dengan personel Paskhas di Bandung.
"Rudal jenis QW-3 ini merupakan rudal tercanggih yang dimiliki TNI-AU yang berguna untuk menangkal serangan musuh," ujar pria yang baru menjabat Kasau sejak Februari 2006 itu, menggantikan Marsekal Djoko Suyanto yang kini menjadi Panglima TNI itu.
Ia berharap pasukan TNI-AU yang diberangkatkan ke Lebanon pada 28 September nanti dapat memberikan motivasi bagi kesatuan-kesatuan TNI lainnya dan pasukan perdamaian PBB secara umum.
"Secara teknis mengenai tugas pasukan TNI-AU di sana, kami serahkan sepenuhnya kepada komandan tim. Kami hanya memberikan dukungan personel dan persenjataan saja," katanya.
Dalam menjalankan misi perdamaian di Lebanon, TNI akan memberangkatkan satu batalyon mekanis berkekuatan 851 personel terdiri dari Mabes TNI 15 orang, TNI AD (576 orang), TNI AL (221 orang), dan TNI AU 39 orang, yang sebelumnya dilatih secara khusus di Markas Divisi-1 Kostrad Cilodong, Bogor, Jabar. (*)
Copyright © ANTARA 2006