Gerakan bersih-bersih abu vulkanik dampak dari erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur itu dilakukan selama dua hari, 17-18 Februari 2014,"

Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mencanangkan gerakan bersih-bersih abu vulkanik di wilayah ini, dan menginstruksikan seluruh warga untuk berpartisipasi secara aktif.

"Gerakan bersih-bersih abu vulkanik dampak dari erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur itu dilakukan selama dua hari, 17-18 Februari 2014," kata Sultan usai rapat koordinasi penanganan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Kelud, di Kepatihan Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, gerakan bersih-bersih abu vulkanik itu diprioritaskan di pasar-pasar tradisional, pertokoan, pusat perekonomian, hotel, objek wisata, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, puskesmas, stasiun, terminal, dan bandara.

"Gerakan itu dilakukan agar perekonomian masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bisa kembali pulih. Jika tidak segera dibersihkan akan banyak orang yang sakit akibat menghirup abu vulkanik dan perekonomian masyarakat tidak segera pulih," ujarnya.

Oleh karena itu, seluruh warga diharapkan selama dua hari secara bersama-sama melakukan bersih-bersih abu vulkanik. Seluruh warga diharapkan terlibat dan berpartisipasi dalam gerakan tersebut, sehingga DIY kembali bersih dan nyaman.

"Semua pihak dengan kebersamaan diharapkan terlibat dan berpartisipasi tanpa kecuali sampai level pedukuhan maupun rukun tetangga di seluruh kabupaten dan kota se-DIY melakukan bersih-bersih abu vulkanik," tutur Sultan.

Kapolda DIY Brigadir Jenderal Pol Haka Astana mengatakan pihaknya siap menerjunkan seluruh kekuatan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di pasar tradisional, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.

"Kami akan menerjunkan personel yang ada di setiap unit untuk melakukan bersih-bersih abu vulkanik. Personel yang dilibatkan dalam kegiatan bersih-bersih itu berasal dari polda, polres, polsek, dan Brimob," ucap Haka.

Selain Gubernur dan Kapolda DIY, rapat koordinasi penanganan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Kelud itu juga diikuti bupati dan wali kota se-DIY, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, dan instansi terkait.

(B015/C004)

Pewarta: Bambang S Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014