Bandarlampung (ANTARA) - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Lampung (Unila) berinovasi membuat permen jelly pereda insomnia yang diberi nama Lyca.

"Inspirasi menciptakan produk ini berawal dari banyaknya gen Z yang kesulitan tidur dan menghabiskan banyak waktu di media sosial. Jadi, kami ingin membuat inovasi agar bisa membantu gen Z yang mengalami insomnia," kata Ketua Tim PKM-K Universitas Lampung, Nisrina Ageng Fatikha Sari di Bandarlampung, Kamis.

Dia mengungkapkan bahwa Lyca adalah permen jelly yang terbuat dari ekstrak daun centella asiatica sebagai bahan utama yang memang dirancang untuk GenZ yang mengalami insomnia.

Baca juga: Mahasiswa Unila kenalkan briket Brilliam kepada masyarakat Lampung

"Bahan lainnya dari permen Lyca ini meliputi gelatin sapi, gula stevia, asam sitrat, dan pewarna makanan. Produk ini dirancang sebagai solusi praktis dan sehat untuk mengatasi masalah insomnia yang banyak dialami generasi muda saat ini," kata mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian Unila tersebut.

Nisrina menyebutkan pemilihan daun centella asiatica sebagai bahan utama didasarkan pada berbagai manfaat kesehatannya yang belum banyak dimanfaatkan.

“Kami melihat daun centella asiatica dikenal sebagai tanaman liar yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, tanaman tersebut memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan,” kata dia.

Kemudian, lanjut dia, proses penelitian dan pengembangan Lyca dimulai dari riset tentang fungsi dan kegunaan daun pegagan melalui jurnal-jurnal ilmiah.

"Tim kemudian melakukan uji coba beberapa kali, hingga menemukan formula yang diinginkan," kata dia.

Salah satu anggota Tim PKM-K Unila, Muhammad Hibban menjelaskan timnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menemukan formula yang tepat, karena tantangan terbesar yang dihadapi, yakni bagaimana mendapatkan formulasi terbaik pada Lyca.

“Hingga saat ini kami masih terus mengimprovisasi resep berdasarkan respons dari para pembeli. Kami mencoba berkali-kali dan membaca dari berbagai sumber hingga berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk menemukan formulasi yang tepat," kata dia.

Namun, lanjut dia, upaya Tim PKM-K Unila tersebut terbayar dengan keberhasilan menciptakan produk yang tidak hanya membantu meredakan insomnia, tetapi juga rendah kalori karena menggunakan gula stevia.

Baca juga: Mahasiswa Unila juara 2 paper international universitas di Bucarest 

Baca juga: WALHI bersama mahasiswa Lampung tanam 1.000 mangrove di Pulau Pasaran

"Tim memastikan efektivitas produk berdasarkan jurnal ilmiah dan observasi terhadap salah satu pembeli mereka. Kemudian, bagi konsumen kami juga mengingatkan untuk menjauhi distraksi, seperti handphone sebelum tidur agar tidak menghambat kinerja produk Lyca," kata dia.

Ia mengatakan bahwa produk yang dibuat, selain menggunakan bahan-bahan berkualitas, juga telah memiliki izin edar, sehingga aman dan bermanfaat bagi konsumen.

"Dengan inovasi ini, tim PKM-K Unila berharap Lyca dapat menjadi solusi efektif bagi gen Z yang mengalami insomnia. Kami juga berharap produk ini lebih dikenal di masyarakat luas, sehingga dapat membantu banyak orang,” kata dia.

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024