Kami terus memantau lokasi wisata mana yang terpaksa ditutup dan masih bisa operasiPangkalan Bun, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Mari E Pangestu mengatakan hingga kini belum ada negara yang mengeluarkan travel warning (larangan bepergian) ke Indonesia terkait dengan meletusnya Gunung Kelud sehingga menutup beberapa destinasi wisata seperti Borobudur dan beberapa bandara.
"Hingga saat ini belum ada tuh," jawab Mari E Pangestu kepada para wartawan saat meninjau pusat rehabilitasi orang utan di taman nasional Tanjung Puting, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu.
"Kami terus memantau lokasi wisata mana yang terpaksa ditutup dan masih bisa operasi. Kami juga terus meminta kepada pengeola wisata untuk mengamankan tempat wisata, membersihkan debu-debu vulkanik Gunung Kelud," tambah Mari.
Ia juga meminta para pelaku wisata dan dinas wisata di daerah untuk terus memberikan informasi terkini mengenai tempat wisatanya yang terkena abu vulkanik Gunung Kelud kepada masyarakat.
"Yang paling penting adalah pengamanan dan keamanan bagi para pengusang wisata. Jika memang dinilai kurang aman sebaiknya lokasi wisata bahkan bandara ditutup saja untuk sementara waktu dan segera diinformasikan ke masyarakat sehingga para turis bisa memahami terjadi penutupan bandara dan lokasi wisata," tambah Mari.
Saat Mari meninjau Tanjung Puting, peneliti dan profesor Orang Utan, warga Kanada yang sudah menjadi warga Indonesia Profesor Birute Galdikas, ikut mendampingi dan memberikan penjelasan perkembangan ekowisata di pusat rehabilitasi Orang Utan, Tanjung Puting.
"Tahun 2013, ada sekitar 13.000 turis datang ke pusat rehabilitasi Orang Utan di Tanjung Putin, sekitar 8.500 merupakan turis asing dan 4.500 turis domestik. Ini sudah melonjak lebih 100 persen sejak tahun 2005 dengan turis yang datang hanya 5.500 orang saja," kata Birute Galdikas.
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014