Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu pagi, bertolak menuju Kabupaten Kediri, Jawa Timur, untuk meninjau langsung penanganan korban letusan Gunung Kelud.
Presiden dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri berangkat menuju Kediri dengan menggunakan Kereta Api Luar Biasa dari Stasiun Gambir, Jakarta, sekitar pukul 07.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Stasiun Kereta Api Madiun pada pukul 19.00 WIB.
Kepala Negara dan rombongan akan menginap di Kompleks Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Madiun, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil menuju Kediri pada Senin (17/2).
Di Kabupaten Kediri, Presiden dijadwalkan mengunjungi posko satuan pelaksana penanggulangan bencana di Kawasan Simpang Lima Gumul dan posko pengungsi Balai Pamitran, Desa Segaran, Kecamatan Wates.
Kepala Negara juga dijadwalkan mengunjungi posko pengungsi di Desa Nglegok, Kabupaten Blitar dan bermalam di Pangkalan TNI AL Kota Malang.
Erupsi pertama Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. terjadi pada Kamis (13/2), pukul 22.50 WIB. Diperkirakan jumlah material vulkanik yang dimuntahkan mencapai 120 juta hingga 200 juta meter kubik.
Sebaran abu vulkanik dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2) mencapai sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut terjadi akibat letusan yang mencapai tinggi 17 kilometer dengan volume material abu sangat besar terbawa angin ke berbagai arah.
Sementara itu pada Sabtu malam (15/2), Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengungkapkan jumlah pengungsi akibat meletusnya Gunung Kelud mulai berkurang dari semula sekitar 210 ribu pada hari pertama saat ini sekitar 75 ribuan.
Turut dalam kunjungan kerja kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkes Nafsiah Mboi, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014