Bandung (ANTARA) - Mantan Gubernur Jawa Barat dua periode almarhum Mayjen TNI (purn) HR Nuriana atau HR Nana Nuriana, dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra Kamis dengan upacara kemiliteran.

Berangkat dari rumah duka di Komplek Parahyangan Rumah Villa Blok A, Nomor 131 A, Ciwaruga, Parongpong, Bandung Barat, Jawa Barat, pukul 11.15 WIB, rombongan jenazah tiba di TMP Cikutra pada pukul 11.50 WIB dengan disambut oleh satuan militer Kogartap II Bandung lengkap dengan tim salvonya mengiringi jenazah ke peristirahatan terakhirnya.

Bertindak sebagai Inspektur upacara, adalah Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin yang dalam kesempatan itu membacakan apel persada sebagai pengantar jenazah sebelum masuk liang lahat.

"Kami dengan ini mempersembahkan ke Persada Ibu Pertiwi jiwa raga dan jasa-jasa almarhum dengan nama HR Nuriana pangkat Mayjen TNI (purn), jabatan Gubernur Jabar 1993-1998 dan 1998-2003, putra R Atin yang telah meninggal dunia demi kepentingan dan keluhuran negara serta bangsa pada Kamis 11 Juli 2024 pukul 04.55 di RS Santo Borromeus Bandung karena sakit, semoga jalan darma bakti yang ditempuh dapat jadi suri tauladan kita dan arwahnya mendapat tempat semestinya," kata Bey di lokasi.

Dalam sambutannya, Bey mengharapkan pada keluarga yang ditinggalkan untuk menerima dengan penuh keimanan, ketakwaan dan keikhlasan.

"Saya selaku inspektur upacara menyampaikan belasungkawa. Semoga tuhan memberikan ketabahan, perlindungan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan," kata Bey.

"Dan semasa hidup almarhum yang penuh semangat, patut jadi tauladan kita semua. Mari doakan dan maafkan almarhum agar dosa diampuni dan dapat tempat yang mulia," tuturnya.



Selepas itu penghormatan dan tembakan ke udara oleh tim salvo mengiringi dimasukkannya jenazah almarhum HR Nuriana ke liang lahat.

Diketahui, berdasarkan keterangan keluarga, HR Nuriana atau HR Nana Nuriana mengalami masalah kesehatan bahkan dua kali masuk rumah sakit selepas Idul Fitri 2024.

Terakhir beliau masuk rumah sakit, adalah selepas Idul Adha, bahkan harus menerima perawatan intensif di Ruang ICU RS Santo Borromeus Bandung, dan perjuangannya terhenti usai dirinya menghembuskan nafas terakhir pada Kamis  pukul 04.55 WIB.

Almarhum meninggal pada usia 86 tahun dengan meninggalkan satu orang istri, tiga anak yang terdiri dari dua putri dan satu putra, serta empat orang cucu.

Raden Nana Nuriana lahir pada 17 April 1938 di Sumedang. Ia adalah Gubernur Jawa Barat dua periode, pada 1993−1998 dan 1998−2003.

Nuriana juga adalah seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir Mayjen TNI. ia menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962.

Baca juga: Keluarga sebut sosok Nana Nuriana hangat walau berlatar militer


Sebelum menjadi gubernur, ia menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991 sampai 1993, yang kemudian ditunjuk jadi Gubernur Jabar menggantikan seniornya, Yogie Suardi Memet.

Selama menjabat gubernur periode periode 1993−1998 dan 1998−2003, Nana Nuriana dikenal sebagai sosok yang pendiam dan terkesan low profile.

Pada saat Presiden Soeharto mempersiapkan Kawasan Jonggol sebagai lokasi Ibukota Indonesia baru, dia membentuk tim khusus dan turut membantu pembebasan lahan untuk mendukung gagasan tersebut.

Pada tahun 1997, Nuriana memohon dukungan kepada DPRD Jawa Barat dalam mengajukan wilayah selatan atau penyangga kawasan calon ibu kota Indonesia baru di Jonggol untuk dijadikan pusat pemerintahan provinsi yang baru, yaitu Cikalongkulon, Cianjur serta sebagian desa di Jonggol selatan.

Alasan pemindahan ibukota baru Jawa Barat cukup beragam yang dimulai dari tuntutan warga Banten yang mengeluh jauhnya ibukota Jawa Barat dari wilayah mereka hingga lokasi kantor-kantor pemerintah provinsi yang terpisah-pisah. Akan tetapi, hingga akhir jabatannya pemindahan tersebut tidak terlaksana.

Pasca-Reformasi, Nuriana menjadi tokoh penting dalam pembentukan Provinsi Banten, serta berperan besar dalam peningkatan status kota administrasi di Jawa Barat.

Nuriana pernah mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari pemerintah pada 7 Agustus 1995.

Setelah tak menjabat gubernur, Nuriana sempat berurusan dengan pengadilan, menjadi saksi dalam kasus Kavling Gate.

Baca juga: Sejumlah tokoh hadir di rumah duka Mantan Gubernur Jabar Nana Nuriana
Baca juga: Mantan Gubernur Jabar HR Nuriana meninggal dunia

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024