Moskow (ANTARA) - Sebanyak 24 negara sedang mengantri untuk bergabung dengan kelompok BRICS yang terdiri dari negara-negara ekonomi berkembang utama, kata ketua majelis tinggi Rusia, Valentina Matvienko, pada Rabu (10/7).

"Lihat, sekarang ada 24 negara, kalau saya tidak salah, yang siap menjadi anggota BRICS," kata Matvienko kepada saluran televisi Rossiya 24.

Matvienko juga tidak menutup kemungkinan bahwa negara-negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) juga dapat menjadi anggota BRICS pada masa depan.

Pada saat yang sama, BRICS perlu mengembangkan kriteria untuk calon negara baru, kata Matvienko, seraya menambahkan bahwa kriteria ini dapat diadopsi pada pertemuan puncak BRICS di Kota Kazan, Rusia pada Oktober mendatang.

BRICS didirikan sebagai platform kerja sama bagi negara-negara berkembang terbesar, yang menyatukan Brasil, Rusia, India, dan Republik Rakyat China pada 2009.

Kemudian, Afrika Selatan bergabung dengan kelompok tersebut pada 2010.

Rusia menjadi presiden bergilir blok tersebut pada tahun ini sejak 1 Januari.

Pada hari yang sama, BRICS memperluas jangkauan keanggotaannya mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Arab Saudi belum meresmikan partisipasinya tetapi telah mengambil bagian dalam pertemuan BRICS.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Putin: BRICS masuki era baru "kerja sama yang lebih besar"
Baca juga: Anggota DPR: Indonesia kaji keikutsertaan di aliansi BRICS

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024