"Kita melakukan ketertiban dan kenyamanan lingkungan. Sekarang kita kembali pada aturan, ini kan fasilitas umum, harus mementingkan orang banyak dong, jangan kepentingan pribadi," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Chaidir di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis.
Namun, beberapa warga mengeluhkan jika perlintasan tersebut ditutup, maka akan membuat warga sekitar kehilangan pekerjaannya.
Baca juga: Seorang pria tewas akibat tersambar kereta di Jatinegara
Chaidir mencontohkan menjadi tukang bersih-bersih lingkungan, mengumpulkan sampah plastik dan membuka Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tempat resmi yang memang sudah disediakan.
Pemulung itu jangan disangka. "Dia itu pengusaha, pengepul, mahal itu plastik kalau dikumpul," kata Chaidir.
Baca juga: KAI Daop 1 Jakarta catat 44 kecelakaan di perlintasan sejak awal 2024
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat juga berencana menggandeng para tokoh terkait untuk melakukan daerah binaan. Selain itu, jika warga tersebut merupakan warga dengan NIK DKI Jakarta, maka akan ada pembinaan oleh Suku Dinas Sosial dan Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
"Itu kan ada panti, kaitannya dia tuna karya, diberikan pelatihan ada panti tuna karya yang memberikan keahlian. Contoh ada pelatihan di Panti Tebet, itu bagi orang-orang putus sekolah, diajari di situ. mulai teknik pendingin, tata boga," kata Chaidir.
Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Pusat melakukan penindakan terhadap para pengendara motor yang melawan arus lalu lintas di depan pelintasan kereta api dekat Roxy Mas, Cideng.
Koordinator Lapangan Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, WS Laoli menegaskan, penindakan tersebut bertujuan untuk menindak pemotor yang melawan arus. "Pokoknya yang melawan arus itu kita tertibkan yang memberikan tilang langsung itu Polantas," kata Laoli.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024